Disebut Punya Tarif Rp3 Miliar, Gus Miftah Bilang Begini!

"Kalau dakwah kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya kamu jual saya murah kamu salah"

Gus Miftah. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Gus Miftah belakangan disebut-sebut tarif Rp3 miliar saat berdakwah. Ketika disinggung hal tersebut, Gus Miftah menjelaskan bagaimana sebenarnya taifnya. Dipastikan Gus Miftah, jika tarifnya sangat tergantung pada siapa yang mengundangnya.

“Kalau dakwah kamu diundang lembaga, diundang perusahaan, diundang orang kaya kamu jual saya murah kamu salah,” ungkap Gus Miftah saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, belum lama ini.

“Yang ngundang orang kaya, pejabat, mereka butuh ngumpulin orang di tengah lapangan puluhan ribu dengan kepentingan politik. Kamu jual saya murah ya salah,” ujar Gus Miftah.

Namun jika mengundang masyarakat ekonomi ke bawah, Gus Miftah tidak punya tarif khusus. “Tapi kalau kita diundang di desa, pegunungan, di daerah pantai pedalaman, kamu minta bayaran juga salah,” katanya.

Hal ini dilakukan guna subsidi silang berdakwah. Gus Miftah mematok harga dan mengaku tak mau jika diundang oleh kalangan pejabat yang punya juga kepentingan. “Makanya, di situ lah berlaku subsidi silang. Kita bijak saja dong, saya diundang oleh calon Bupati “gus monggo dateng ke tempat pengajian, ini gimana seikhlasnya” kan goblok yang ngundang bupati yang ngundang calon gubernur gimana,” kata Gus Miftah.

“Tapi kalau yang ngundang saya warga desa pegunungan di desa, monggo (seikhlasnya),” sambungnya lagi.

Gus Miftah mengungkap jika pasti membawa uang saat berdakwah di pedesaan. “Anda bisa cek saya selalu bawa cash banyak di lapangan. Tujuannya adalah untuk subsidi ke masyarakat yang ada di pedesaan. Kan begitu,” bebernya.

“Jadi kalau yang ngundang BUMN mau bayar seikhlasnya ya saya nggak bisa dong. Mereka punya budget. Tapi kalau di desa saya nggak membolehkan manajemen saya soal (minta) uang,” pungkasnya. (suara.com)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version