Sistim di taman lirterasi ecobrick ini bisa diklaim sebagai pertama di dunia, katanya melanjutkan, karena kalau meminjam buku di taman literasi ini harus bawa sampah plastik yang dimasukkan ke dalam botol plastik, dan untuk menjadi anggota literasi di taman ini juga harus pakai sampah plastik.
“Jadi ini unik, syarat membaca buku di taman literasi ecobrick ini harus membawa sampah plastik dulu. Artinya, saya melihat bagaiman masyarakat di Andaleh ini peduli dengan sampah plastik sambil baca buku. Ini harus kita tularkan di nagari lainnya di Tanah Datar ini,” ujarnya.
Bupati Eka Putra pun berharap ke depannya, di daerah sekitar Andaleh ini dapat dibangun Home Stay, supaya orang yang datang berkunjung ke nagari ini untuk belajar penanganan sampah di Kampung Iklim dan Ecobrick ini bisa nyaman.
Apalagi, pemandangan di Nagari Andaleh ini juga luar biasa indahnya. “Selain membangun homestay, saya juga akan mendorong pengembangan kuliner di Nagari Andaleh ini, termasuk pelaku UMKM yang mendaur ulang berbagai sampah menjadi bernilai ekonomis,” katanya. (rdr)
Komentar