Obat simptomatik digunakan untuk meredakan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit. Gejala ruam biasanya muncul satu hingga tiga hari setelah demam dan dapat berkembang menjadi lepuh berisi cairan hingga akhirnya mengeras dan mengelupas. Pengobatan ini membantu meringankan gejala yang timbul selama masa penyakit.
Selain pengobatan simptomatik, Syahril menjelaskan bahwa ada antivirus yang disetujui oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan digunakan untuk menangani Mpox, yaitu tecovirimat, cidofovir, dan brincidofovir. Antivirus ini diberikan setelah pasien berkonsultasi dengan dokter, yang akan mempertimbangkan kondisi pasien dan tingkat keparahan gejala yang dialami.
“Setiap gejala membutuhkan penanganan khusus. Antivirus sudah tersedia dan dapat diberikan sesuai rekomendasi dokter. Namun, jika antivirus tidak diperlukan, obat simptomatik tetap dapat diberikan untuk mencegah kondisi pasien semakin memburuk,” lanjut Syahril.
Ia juga mengingatkan pentingnya segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala Mpox. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah gejala tersebut benar disebabkan oleh Mpox atau penyakit lain, serta untuk melakukan isolasi jika pasien terkonfirmasi positif.
“Jika gejala muncul, belum tentu itu Mpox. Penting untuk melakukan isolasi jika positif agar mencegah penularan lebih lanjut,” pungkas Syahril. (rdr/infopublik)