JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Belakangan ini semakin banyak studi yang menunjukkan keterkaitan antara penggunaan rokok elektrik dengan disfungsi ereksi atau impotensi.
Yang terbaru, sebuah studi menemukan, pria sehat yang menghisap rokok elektrik setiap hari memiliki risiko dua kali lebih besar terkena disfungsi ereksi, daripada yang tidak melakukannya. Juga beresiko terhadap kesehatan.
Responden studi merupakan para pengguna rokok elektrik aktif yang berusia 20-65 tahun. Temuan ini bahkan berlaku untuk pria tanpa masalah kesehatan lain atau tidak punya kebiasaan yang bisa menyebabkan disfungsi ereksi, termasuk merokok.
Efek nikotin terhadap disfungsi ereksi studi yang diterbitkan dalam American Journal of Preventative Medicine, menganalisis data tentang penggunaan rokok elektrik dari studi perwakilan nasional terhadap orang dewasa AS yang berusia di atas 18 tahun.
Sementara itu, dilansir dari pafikabupatenbengkalis.org berdasarkan National Cancer Institute menyampaikan, dalam asap tembakau terkandung lebih dari 7.000 bahan kimia.
Setidaknya sudah diketahui 250 kandungan berbahaya, termasuk hidrogen sianida, karbon monoksida, dan amonia. Semakin banyak rokok yang dihisap tentu kadar nikotin ikut meningkat. Fakta ini juga berlaku untuk penelitian rokok elektrik.
Karena penelitian ini bersifat cross sectional -artinya melihat hubungan satu sama lain pada titik waktu tertentu- yang diteliti para peneliti adalah hubungan antara rokok elektrik dan disfungsi ereksi, dan bukan mencari penyebab atau akibat langsung.
Rokok elektrik diklaim bisa menjadi cara untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau. Bahkan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS sedang mengevaluasi dan menyetujui sejumlah merek rokok elektrik yang dapat digunakan untuk berhenti merokok.
Badan ini mengharuskan perusahaan rokok elektrik untuk menunjukkan data tentang bagaimana produk mereka mampu membuat seseorang berhenti menghisap rokok tembakau.
Meski begitu, anjuran ini bisa menjadi pedang bermata dua. Sebab, di satu sisi rokok elektrik bisa menjadi alat untuk menghentikan kebiasaan merokok tembakau dan ganja, tapi di sisi lain ada risiko disfungsi yang mengintai. (rdr)