Hati-Hati! Lingkungan Kotor Bisa Memicu Timbulnya Penyakit

Lingkungan kotor merupakan tempat bagi kuman dan hewan yang dapat menularkan penyakit untuk hidup dan berkembang biak. 

KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Lingkungan kotor tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Soalnya, lingkungan kotor merupakan tempat bagi kuman dan hewan yang dapat menularkan penyakit untuk hidup dan berkembang biak.

Lingkungan kotor hingga saat ini masih menjadi permasalahan serius di banyak wilayah, terutama di kawasan padat penduduk. Ini karena tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih sangat minim.

Padahal, ada banyak sekali masalah yang bisa timbul akibat lingkungan kotor, salah satunya adalah timbulnya berbagai jenis penyakit.

Berikut ini adalah berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi akibat lingkungan kotor seperti dilansir laman pafisorong.org:

1. Diare

Salah satu penyakit yang bisa terjadi akibat lingkungan kotor adalah diare. Soalnya, lingkungan kotor merupakan tempat yang ideal untuk pertumbuhan kuman penyebab diare.

Nah, bila kuman-kuman tersebut masuk ke dalam tubuh, misalnya karena kamu minum air yang tercemar, hal itu bisa meningkatkan risiko kamu terkena diare.

Diare umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bila tidak ditangani dengan baik, diare yang tidak kunjung membaik atau malah makin memburuk berisiko dapat menyebabkan terjadinya dehidrasi, bahkan kekurangan gizi.

2. Tipes

Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Kuman ini biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi di lingkungan kotor.

Orang yang terkena tipes dapat mengalami demam berkepanjangan dan beberapa gejala lain, seperti nyeri perut, sakit kepala, kurang nafsu makan, kelelahan, konstipasi, dan diare.

Penyakit ini perlu segera ditangani dengan baik, karena jika tidak, tipes dapat menyebabkan komplikasi, seperti meningitis, infeksi ginjal dan kandung kemih, hingga gangguan jantung.

3. Demam berdarah 

Demam berdarah (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Nah, dalam hal ini, lingkungan kotor dapat mendukung perkembangbiakkan nyamuk yang membawa virus Dengue sehingga meningkatkan risiko kamu terkena DBD.

Penyakit ini biasanya ditandai dengan demam tinggi hingga mencapai 41°C, sakit kepala parah, nyeri sendi atau otot, ruam kemerahan di kulit, serta muntah.

4. Malaria

Selain menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk DBD, lingkungan kotor juga dapat menjadi tempat yang optimal untuk berkembangbiaknya nyamuk pembawa parasit malaria.

Hal ini karena nyamuk tersebut lebih suka bersarang dan bertelur di air kotor, seperti kubangan air dan selokan.

Sama halnya dengan DBD, malaria juga dapat menyebabkan demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot atau sendi, serta mual dan muntah.

Namun, pada kasus yang lebih serius, penyakit ini juga bisa memicu terjadinya anemia parah, kadar gula darah sangat rendah, dan rusaknya beberapa organ tubuh.

5. Kaki gajah

Lingkungan kotor juga bisa meningkatkan kasus penyakit terkena kaki gajah. Hal ini karena nyamuk pembawa cacing penyebab kaki gajah banyak ditemukan berkembang biak di selokan dan tumpukan barang-barang bekas yang berisi air menggenang, seperti ban mobil dan tutup botol.

Sesuai namanya, gejala utama kaki gajah adalah pembengkakan di kaki. Meski begitu, pembengkakan juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti lengan, alat kelamin, dan dada.

6. Kutu air

Kutu air adalah infeksi jamur di kaki yang ditandai dengan munculnya ruam kemerahan yang bersisik dan terasa gatal atau perih di kulit kaki. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang tidak menggunakan alas kaki, terutama di lingkungan kotor dan lembap.

Ini karena lingkungan yang kotor dan lembap merupakan lokasi di mana jamur penyebab kutu air hidup dan berkembang biak.

7. Tuberkulosis paru

Tuberkulosis paru merupakan infeksi bakteri di paru-paru yang menular melalui percikan air liur orang yang terinfeksi saat bersin atau batuk. Kondisi ini biasanya lebih rentan terjadi pada orang yang tinggal di lingkungan kotor dan padat penduduk.

Ketika terkena tuberkulosis paru, seseorang bisa mengalami gejala batuk yang disertai dahak atau darah, nyeri dada, sesak napas, dan demam. Bila tidak segera ditangani dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru.

8. Leptospirosis

Tinggal di lingkungan kotor juga dapat meningkatkan risiko untuk terkena leptospirosis, lho. Hal ini karena tikus yang menjadi perantara penyebaran bakteri penyebab leptospirosis sering kali berkeliaran di lingkungan yang kotor.

Nah, leptospirosis bisa terjadi jika kamu kontak langsung dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine tikus. Penyakit ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, mulai dari demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, muntah, diare, hingga penyakit kuning.

Itulah berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi akibat lingkungan kotor. Nah, guna mencegah terjadinya penyakit-penyakit tersebut, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah, mendaur ulang, dan mengolah sampah organik menjadi kompos.  (rdr)

Baca Juga

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru

Baca Juga

Komentar

BERITA TERPOPULER