KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Paracetamol merupakan obat bebas resep yang paling banyak digunakan untuk mengatasi demam dan nyeri tubuh.
Paracetamol adalah obat penghilang rasa sakit dan nyeri yang umum digunakan. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan untuk meredakan suhu tinggi pada tubuh atau demam.
Biasanya penggunaan paracetamol dapat dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit lainnya dan salah satu obat yang paling banyak digunakan di dunia kesehatan.
Jika kamu sulit menelan obat dalam bentuk tablet atau kapsul, paracetamol juga tersedia dalam bentuk sirup atau tablet larut yang dapat dilarutkan dalam air untuk dijadikan minuman.
Namun, penggunaan paracetamol dalam bentuk sirup saat ini dilarang oleh BPOM akibat lonjakan kasus gagal ginjal akut pada anak. Karena itu, kamu perlu memastikan pemberian beberapa jenis obat yang aman.
- Sakit kepala.
- Sakit gigi.
- Sakit punggung.
- Nyeri haid.
- Nyeri muskuloskeletal yang berhubungan dengan/ tanpa demam.
Selain itu, paracetamol juga mampu menurunkan intensitas sinyal sakit ke otak, dan memblokir pelepasan zat yang prostaglandin yang meningkatkan rasa sakit dan suhu tubuh.
Paracetamol juga sering direkomendasikan untuk anak-anak yang mengalami rasa sakit atau demam setelah imunisasi.
Jika anak memiliki suhu tinggi dan membuatnya tidak nyaman, maka paracetamol dapat diberikan untuk meredakannya.
Namun hindari memberikan paracetamol biasa pada bayi tanpa pemeriksaan atau rekomendasi dari dokter.
Paracetamol jarang menyebabkan efek samping. Namun, dalam beberapa kasus obat ini bisa menimbulkan efek sampingnya berupa sakit perut, mual, dan muntah.
Pada orang yang alergi obat, maka efek samping yang dapat terjadi berupa reaksi alergi, seperti:
- Gatal-gatal.
- Sulit bernapas.
- Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Dalam kondisi yang langka, paracetamol dapat menyebabkan efek samping serius. Sebaiknya berhenti menggunakan obat ini jika mengalami gejala berupa:
- Demam yang disertai mual, sakit perut, dan kehilangan nafsu makan.
- Urine berwarna gelap.
- Tinja tampak seperti tanah liat atau berwarna gelap.
- Mengalami penyakit kuning atau kulit dan mata terlihat menguning.
Efek samping paracetamol yang jarang terjadi lainnya yaitu:
- Ruam.
- Kelainan darah.
- Kerusakan hati dan ginjal (jika mengonsumsi dalam dosis yang lebih tinggi dari yang direkomendasikan).
Jika kamu belum pernah minum paracetamol sebelumnya, sebaiknya tanyakan pada dokter terlebih dulu.
Kamu juga harus memberitahu dokter jika memiliki alergi obat, sedang mengonsumsi obat lain, dan dalam kondisi medis tertentu sebelum mendapatkan resep paracetamol dari dokter.
Sebenarnya paracetamol aman jika dikonsumsi dengan sebagian besar jenis obat resep lainnya, termasuk antibiotik.
Meski begitu, dilansir dari laman pafikotapalembang.org paracetamol tidak dapat berinteraksi dengan beberapa obat berikut:
- Obat lain yang mengandung paracetamol.
- Carbamazepine, obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan beberapa jenis nyeri
- Cholestyramine, digunakan untuk mengurangi rasa gatal yang disebabkan oleh sirosis bilier primer (sejenis penyakit hati).
- Imatinib dan busulfan, digunakan untuk mengobati jenis kanker tertentu.
- Ketoconazole – sejenis obat antijamur.
- Lixisenatide – digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2.
- Metoclopramide – digunakan untuk meredakan mual dan muntah
Selain itu, penting juga untuk mengonsumsinya sesuai dosis dan aturan minum yang dianjurkan. Sebab, menyalahi dosis dan aturan juga dapat mengakibatkan reaksi efek samping muncul. (rdr/halodoc)
Komentar