KESEHATAN, RADARSUMBAR.COM – Bahaya rokok elektrik tidak lebih enteng daripada rokok biasa. Meskipun penggunaan jenis rokok elektrik ini makin marak karena dianggap lebih aman daripada rokok tembakau, ternyata ada berbagai masalah kesehatan yang tersembunyi dibaliknya.
Rokok elektrik atau yang lebih dikenal sebagai vape adalah alat untuk memanaskan cairan nikotin, perasa, dan bahan kimia lain sehingga dihasilkan uap yang bisa dihirup seperti rokok.
Jenis rokok ini marak digunakan oleh dewasa muda bahkan remaja karena terkesan lebih bersih dan aman daripada rokok tembakau.
Anggapan tersebut jugalah yang membuat rokok modern atau vape ini menjamur di masyarakat. Akan tetapi, ada banyak bahaya rokok elektrik yang tak kalah seperti rokok biasa.
Berikut adalah beragam bahaya rokok elektrik yang mengintai pemakainya dilansir dari pafikepulauanmentawaikab.org
1. Bikin kecanduan
Rokok elektrik mengandung nikotin yang bisa memicu pelepasan hormon dopamin. Hormon dopamin memang bisa menimbulkan rasa senang pada otak. Namun, pelepasan hormon yang lebih cepat dari biasanya inilah yang bisa menimbulkan rasa senang sesaat sehingga menyebabkan kecanduan.
Meskipun kadarnya umumnya lebih rendah dari rokok biasa, nikotin dalam rokok elektrik tetap bisa menyebabkan kecanduan, ya.
2. Merusak paru-paru
Salah satu bahaya rokok elektrik adalah kerusakan paru-paru akibat zat berbahaya di dalamnya, misalnya akrolein, diasetil, dan glikol. Kerusakan paru-paru ini bisa berupa popcorn lung, serta bekas luka permanen di paru-paru yang menimbulkan gejala berupa batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
3. Menyebabkan penyakit kronis
Kandungan nikotin dan zat lain dalam rokok elektrik juga bisa menyempitkan pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Hal ini bisa meningkatkan risiko pemakainya terkena penyakit kronis, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
4. Memicu kanker
Cairan rokok elektrik yang dipanaskan sebelum dihirup akan menghasilkan senyawa formaldehida yang memicu kanker. Inilah salah satu bahaya rokok elektrik yang perlu diwaspadai, apalagi dalam penggunaan rokok elektrik jangka panjang.
5. Mengganggu orang lain
Sama seperti rokok tembakau, penggunaan rokok elektrik juga akan mengganggu orang lain karena membuat mereka menjadi perokok pasif. Meskipun kadar zat kimia berbahaya di dalamnya lebih sedikit daripada rokok biasa, orang lain yang menghirupnya pun berisiko mengalami bahaya rokok elektrik.
6. Risiko terjadinya komplikasi kehamilan
Penggunaan atau paparan nikotin dan zat kimia lainnya dari rokok elektrik saat hamil berisiko menyebabkan janin mengalami gangguan, seperti kecacatan, lahir prematur, bahkan bayi lahir mati. Ibu hamil juga rentan mengalami gangguan kehamilan, seperti plasenta previa, preeklamsia, hingga keguguran.
7. Risiko meledak
Meskipun jarang, terdapat beberapa kasus rokok elektrik yang terbakar atau meledak dan membahayakan pemakai dan orang-orang di sekitarnya. Penyebab pasti hal ini belum diketahui, tetapi ada kemungkinan berkaitan dengan masalah pada baterai rokok elektrik.
Jadi, pada dasarnya tidak ada produk rokok yang sepenuhnya aman untuk kesehatan, ya, termasuk rokok elektrik. Faktanya, rokok elektrik sebenarnya juga tidak boleh digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa muda, serta ibu hamil.
Sayangnya, hal ini kerap tak diindahkan karena salah kaprah yang menganggap ngevape lebih aman daripada merokok. Jadi, setelah lebih paham tentang bahaya rokok elektrik atau vape, semoga muncul kesadaran diri yang kuat untuk tidak mencobanya sama sekali atau berhenti menggunakannya. (rdr/alodokter)