JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu gangguan kesehatan jiwa yang banyak dialami oleh masyarakat dunia, jika tidak ditangani dengan benar hal ini dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Perasaan cemas yang terjadi setiap hari, lama-kelamaan dapat menjadi masalah besar. Oleh karenanya, kecemasan yang sudah tidak bisa dikendalikan harus segera dikonsultasikan kepada seorang ahli.
Dikutip dari pafikabupatennatuna.org, kecemasan adalah respons alami tubuh terhadap stres. Ini adalah perasaan takut atau khawatir yang dapat disebabkan oleh kombinasi faktor yang diyakini para peneliti berkisar dari genetika, lingkungan hingga kimia otak.
Kecemasan dapat diobati dengan berbagai cara. Salah satu pilihan pengobatan yang umum adalah terapi perilaku kognitif (CBT), dengan cara memberi suatu alat pada seseorang untuk mengatasi kecemasan ketika itu terjadi.
Ada juga obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan obat penenang, yang bekerja untuk menyeimbangkan kimia otak dan mencegah episode kecemasan. Mereka bahkan dapat menangkal gejala yang paling parah.
Namun, jika Anda ingin menempuh cara yang lebih alami, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu memerangi kecemasan. Anda dapat melakukan penyesuaian terhadap kebiasaan, seperti olahraga, tidur, dan diet.
Anda juga dapat mencoba sesuatu yang benar-benar baru, seperti aromaterapi atau meditasi. Apa pun tuntutan gaya hidup Anda, ada cara alami untuk membantu mengurangi kecemasan bagi semua orang.
Ada 10 obat alami untuk kecemasan, yakni;
Tetap aktif
Olahraga teratur bukan hanya tentang kesehatan fisik, ini juga bisa sangat membantu kesehatan mental. Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan namun melakukan aktivitas fisik intensitas tinggi lebih terlindungi dari gejala kecemasan yang berkembang.
Ini bisa karena berbagai alasan. Olahraga dapat mengalihkan perhatian dari sesuatu yang membuat Anda cemas.
Meningkatkan detak jantung juga mengubah kimia otak dalam menciptakan lebih banyak ruang untuk neurokimia anti-kecemasan, seperti, serotonin, asam gamma-aminobutyric (GABA), faktor neurotropik yang diturunkan dari otak (BDNF) dan endocannabinoids.
Menurut American Psychological Association (APA), olahraga teratur mengarah pada peningkatan konsentrasi dan keinginan, yang dapat membantu gejala kecemasan tertentu.
Jika Anda benar-benar ingin meningkatkan detak jantung Anda, sesuatu seperti kelas HIIT (pelatihan interval intensitas tinggi) atau lari adalah pilihan terbaik.
Tetapi jika Anda ingin memulai dengan sesuatu dengan dampak yang sedikit lebih rendah, olahraga, seperti Pilates dan yoga, juga bisa bermanfaat bagi kesehatan mental.
Hindari alkohol
Minum alkohol mungkin akan mengurangi efek kecemasan pada awalnya, karena ini adalah obat penenang alami. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kecemasan dan konsumsi alkohol, dengan gangguan kecemasan dan gangguan penggunaan alkohol (AUD) yang terjadi bersamaan.
Sebuah tinjauan tahun 2017 yang melihat 63 penelitian berbeda menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan kecemasan dan depresi.
Minum berlebihan dapat mengganggu keseimbangan neurotransmiter, yang bertanggung jawab untuk kesehatan mental yang positif. Gangguan ini menciptakan ketidakseimbangan yang dapat menyebabkan gejala kecemasan tertentu.
Alkohol juga telah terbukti mengganggu kemampuan alami tubuh untuk tidur dengan mengganggu homeostasis tidur, padahal tidur nyenyak di malam hari sangat membantu mengurangi kecemasan.
Pertimbangkan untuk berhenti merokok
Perokok sering meraih sebatang rokok selama masa-masa stres. Namun, seperti minum alkohol, mengisap rokok saat stres adalah solusi cepat yang dapat memperburuk kecemasan dari waktu ke waktu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin dini Anda mulai merokok dalam hidup, semakin tinggi risiko Anda terkena gangguan kecemasan di kemudian hari.
Penelitian juga menunjukkan nikotin dan bahan kimia lain dalam asap rokok mengubah jalur di otak yang terkait dengan kecemasan.
Jika Anda ingin berhenti, ada banyak cara berbeda untuk memulai. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan untuk menemukan pengganti rokok yang aman, seperti tusuk gigi.