JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Guru Besar IPB dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Prof. Sobir mengaku, pisang merupakan buah yang bisa menggantikan pangan pokok. Apalagi, buah pisang ini banyak mengandung serat, vitamin, mineral, kalsium, dan kalium.
“Pisang memiliki kalsium dan kalium yang tinggi. Manfaat kalium yang tinggi adalah menjaga tekanan darah,” ucap dia melansir dari laman pafibaritokualakab.org.
Dengan banyak manfaat untuk kesehatan, hal itu membuat pisang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Lagi pula, tidak ada anggapan ketika mengonsumsi pisang akan menurunkan status sosial.
“Pisang memberikan energi instan. Oleh karena itu pisang bisa berpotensi menjadi pengganti pangan pokok,” jelas dia.
Manfaat pisang lainnya adalah tidak membuat berat badan berlebih. Sebab, memiliki serat yang tinggi dan memberikan rasa kenyang, juga ada kandungan untuk kesehatan tubuh.
Adapun sifat pisang, kata dia, sangat beragam. Sehingga dapat masuk ke berbagai kalangan dan level konsumsi pangan.
Namun di balik itu, pisang memiliki tantangan untuk diversifikasi. Menurut Sobir, penyimpanan pisang terbilang sulit dibanding beras. Rantai pasok dari hulu juga tidaklah murah.
“Jumlah produksi pisang seperempat dari produksi beras. Potensi produksi pisang bisa mencapai 55 ton per hektar. Pisang bisa dimanfaatkan menjadi olahan primer dan industri olahan,” sebut dia.
Dia menambahkan, buah pisang juga bisa diolah menjadi banana fries. Dia mencontohkan, industri olahan pisang adalah kue, snack, jus, dan makanan bayi.
“Diversifikasi pangan pokok ditargetkan untuk usia muda karena paling dominan,” tutur dia.
Dengan rajin mengonsumsi pisang membentuk kebiasaan makan yang baru, sehingga bisa diteruskan ke generasi berikutnya.
“Dengan kampanye One Day With Banana, kita bisa mengurangi konsumsi beras dengan pisang,” tutupnya. (rdr/IPB)
Komentar