IDI Adakan Pengobatan Gratis Bersama Dokter Spesialis di Raja Ampat

Bakti sosial ini merupakan kegiatan prioritas dan rutin diadakan oleh IDI cabang di seluruh Indonesia.

Pengobatan gratis oleh Ikatan Dokter Indonesia di Raja Ampat. (Foto: Dok. PB IDI)

Pengobatan gratis oleh Ikatan Dokter Indonesia di Raja Ampat. (Foto: Dok. PB IDI)

SORONG, RADARSUMBAR.COM – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sorong dan IDI Cabang Raja Ampat mengadakan bakti sosial untuk masyarakat umum di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua sepanjang akhir pekan (9-10/12/2023).

Pulau Gag merupakan wilayah terluar Provinsi barat daya dan lebih dekat dengan Halmahera. Di pulau Gag hanya ada Pustu dan tidak ada dokter.

Dalam bakti sosial tersebut, pelayanan kesehatan yang diberikan antara lain, pelayanan sirkumsisi (sunat), pelayanan KB IUD dan implant, pemberian kacamata baca, pemberian alat bantu dengar, pelayanan manajemen nyeri, konsultasi gizi klinik, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan ibu hamil dengan USG, serta pemeriksaan darah (Hb, Gula darah, kolesterol, malaria, asam urat) yang semuanya dilakukan secara gratis oleh para dokter spesialis dan dokter umum dari IDI Cabang Sorong.

PB IDI juga hadir dalam bakti sosial tersebut yang langsung dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT.

Adib mengatakan, bakti sosial ini merupakan kegiatan prioritas dan rutin diadakan oleh IDI cabang di seluruh Indonesia.

Hal tersebut bertujuan untuk aktif mendekatkan pelayanan spesialistik agar dapat menjangkau masyarakat yang tinggal di wilayah yang jauh dari fasilitas kesehatan.

Bakti sosial pemeriksaan kesehatan dari IDI bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap layanan kesehatan dasar atau pengetahuan tentang kesehatan atau tentang penyakit yang mereka derita, serta merujuk mereka untuk perawatan khusus atau pembedahan kapanpun diperlukan.

“Hampir setiap minggu, selalu ada IDI cabang yang mengadakan bakti sosial berupa pengobatan gratis oleh dokter umum dan dokter spesialis, terutama di wilayah yang masih memilki keterbatasan akses fasilitas kesehatan. Dengan bakti sosial ini, para dokter juga dapat melakukan skrining awal terhadap permasalahan kesehatan dan melakukan rujukan apabila diperlukan, sebelum masalah kesehatan kecil menjadi serius,” kata Adib, Senin (11/12/2023).

Ketua IDI Cabang Sorong, Dr Tumpal Simatupang, SpTHT-KL mengatakan, dalam bakti sosial kali ini pihaknya melibatkan tujuh dokter umum, serta 11 dokter spesialis yang terdiri dari 2 dokter spesialis anak, 2 internis, 2 dokter spesialis kandungan, 1 dokter spesialis THT, 1 dokter spesialis mata, 1 dokter spesialis ortopedi, 1 dokter spesialis gizi klinik, 1 dokter anestesi, dan 1 dokter spesialis bedah.

Sepanjang akhir pekan ini, sekitar 300 masyarakat mulai dari anak hingga dewasa yang tinggal di sekitar Pulau Gag berbondong-bondong menuju Balai Desa yang diubah menjadi ruang pemeriksaan kesehatan.

Ibu Rusmia (26 tahun), salah satu pasien yang sedang hamil 36 minggu mengaku gembira karena bisa memeriksakan kandungannya dengan perlengkapan USG tanpa perlu ke fasilitas kesehatan yang harus ditempuh selama empat jam perjalanan laut.

Para ketua IDI Cabang yang terlibat pun turun lapangan memeriksakan pasien diantaranya Ketua IDI Cabag Raja Ampat, Dr Uli Regina Pelegia Simanjuntak, SpGK yang ikut membantu konsultasi gizi klinik, juga Ketua IDI Cabang Sorong, Dr Tumpal Simatupang, SpTHT-KL yang ikut membantu pemeriksaan telinga pada pasien dan menyiapkan pemberian alat bantu dengar gratis, serta Ketua Umum PB IDI DR Dr Moh Adib Khumaidi, SpOT yang ikut membantu proses sirkumsisi (sunat) pada anak, serta pemeriksaan tulang pada pasien lansia.

Bakti sosial IDI ini mencakup pemeriksaan fisik menyeluruh bagi penduduk sekitar Pulau Gag yang mencakup pemeriksaan mata dan kesehatan, serta penilaian fungsi organ seperti jantung, paru-paru, sistem pencernaan, pemeriksaan darah berupa hemoglobin, Gula darah, kolesterol, malaria, asam urat.

Dalam pemeriksaan, rata-rata permasalahan kesehatan yang ditemui antara lain diabetes, stunting atau kekurangan gizi, diare, katarak, mata rabun yang diberikan kacamata gratis, masalah pendengaran yang kemudian diberikan alat bantu dengar secara gratis, serta juga dilakukan tindakan sunat pada sejumlah anak.

“Pemeriksaan dan tes kesehatan pada tahap awal penyakit dapat membantu menyembuhkan penyakit lebih cepat dan menyelamatkan nyawa sebelum menyebabkan kerusakan apa pun. Seseorang dapat hidup lebih lama dan lebih sehat hanya jika individu tersebut mendapatkan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan, dan pengobatan yang tepat. Bahkan pemeriksaan paling dasar pun dapat mengidentifikasi penyakit yang mendasarinya,” imbuh Adib. (rdr)

Exit mobile version