Doa-nya dijabah Allah SWT. Ia mendapatkan beasiswa sebesar Rp1,2 juta dari PT Semen Padang dan dari dana beasiswa itu lah akhirnya Siska bisa membayar uang semesternya. Bukan kali itu saja, tapi PT Semen Padang juga memberikan beasiswa sampai Siska tamat kuliah pada tahun 2004. Total beasiswa yang dia dapatkan dari PT Semen Padang sebesar Rp2,4 juta.
“Beasiswa tersebut saya terima setiap semester. Bagi PT Semen Padang uang sebesar itu tidak ada apa-apanya, tapi bagi saya sangat luar biasa besarnya, karena berkat beasiswa itulah saya bisa menyelesaikan kuliah saya di UGM pada tahun 2004. Alhamdulillah, terimakasih PT Semen Padang atas kontribusinya. Kalau bukan karena bantuannya, belum tentu saya bisa bekerja dan menetap di Paris. Luar biasa efek dominonya,” kata Siska.
Kuliah di Luar Negeri
Setelah tamat dari UGM, Siska kemudian diterima bekerja di Buckman Laboratories (Asia) Pte Ltd, sebuah perusahaan multi internasional asal Amerika. Oleh perusahaan, ia ditempatkan sebagai Sales Technical Support untuk PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau selama 6 bulan.
Kemudian di pertengahan 2005, ia pun mendapat tiga program beasiswa S2, yaitu beasiswa program program inpex scholarship di Jepang, beasiswa France Excellence di Ecole Nationale Supérieure de Chimie de Montpellier dan beasiswa dari Buckman Laboratories di Mervis Amerika.
Dari ketiga beasiswa tersebut, Siska pun mantap memilih beasiswa France Excellence, karena keahlian kimia di Prancis sangat terkenal di dunia. “Selain karena keahlian kimia Prancis sangat dikenal, motivasi saya kuliah di Prancis juga untuk ingin belajar bahasa Prancis, karena kalau untuk bahasa Inggris saya sudah fasih,” kata Siska.
Beasiswa France Excellence tersebut, katanya melanjutkan, tidak lah mudah untuk didapatkan. Karena beasiswa France Excellence itu diberikan kepada 150 orang di dunia dan dirinya merupakan satu-satunya dari Indonesia dan yang pertama mendapatkan beasiswa tersebut. Pada tahun 2007, ia pun berhasil mendapatkan gelar Master MSc.
“Begitu saya menerima beasiswa, saya juga sempat dicemooh oleh seseorang dari lembaga Prancis yang bekerja untuk membantu mahasiswa Indonesia. Mereka ketika itu memaksa saya untuk les bahasa Prancis 6 bulan, tapi saya tidak mau karena biaya lesnya mahal. Dan mereka juga tidak tahu kalau saya dapat summer class selama dua bulan belajar bahasa Prancis yang biayanya ditanggung oleh oleh Pemerintah Prancis,” katanya.
Setelah menyelesaikan program master di Ecole Nationale Supérieure de Chimie de Montpellier dengan skala 18,5 dari 20, pada tahun 2007 Siska kemudian melanjutkan progam PhD (setingkat doktor) Doctorat en physico-chimie des matériaux polymères atau spesialis bidang polimer untuk kabel tengangan tinggi di Université Montpellier II dengan disertasinya tentang silikon untuk aplikasi pada suhu tinggi seperti kabel keamanan.
Bahkan, di Université Montpellier II, penelitian dasar terkait dengan pengisian mineral, mekanisme tahan api juga telah dipatenkan dan dipublikasikan. Ada lima buku yang telah ditulis dan telah dipublikasikannya, serta juga beberapa paten yang telah dikantongi Siska selama menjalani studi PhD di Prancis.
Di antaranya, Composition Aqueuse Ignifuge dari FR Paten Nasional Prancis, Fabric Comprising a transpoarent, fire-resistant coating dari European Worldwide Panten, dan Polystyréne Expancé Ignifiguré par Hydroxide d’Aluminium dari FR Paten Nasional Prancis.
“Program PhD itu juga merupakan beasiswa yang ditawarkan oleh orang Rusia di Université Montpellier II. Mereka menawarkannya, karena mereka tertarik dengan tesis saya, yaitu inovasi baru yang dapat dapat meluruskan rambut keriting orang Afrika,” bebernya.
Setelah menyelesaikan program PhD pada tahun 2011, Siska kemudian diangkat menjadi asisten dosen di laboratorium Université Montpellier II. Kemudian pada tahun 2014-2015, menjadi asisten dosen Ingénierie des Matériaux Polymères à l’INSA de Lyon, yang merupakan pusat polimer nomor satu di Prancis.
Setelah di de Lyon, Siska kemudian bekerja di Research And Innovation Engineer dari Maret 2015- Juli 2018. Dan, sejak Oktober 2018 sampai sekarang, Siska bekerja di EDF dan ditempatkan sebagai spesialis polimer di EDVANCE yang merupakan anak perusahaan EDF. (**)