Nenek Vina menduga kematian cucunya tidak wajar tetapi tidak punya cukup bukti. Arwah Vina kemudian diceritakan merasuki tubuh sahabatnya untuk membantu mengungkap fakta tentang kematiannya.
Sutradara Anggy Umbara menyampaikan bahwa film tersebut juga menunjukkan adanya masalah dalam penegakan hukum.
“Di Indonesia tuh hukum belum berjalan semestinya. Yang ingin disampaikan lewat film ini, yuk sama-sama build awareness. Kita stop sampe di sini, jangan ada Vina lainnya,” katanya.
“Yang kami mau sampaikan terutama ke pemerintah, pihak berwenang yang lain, ayo sama-sama kita tegakkan hukum. Jangan tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah,” sambungnya.
Dia berharap film “VINA: Sebelum 7 Hari” dapat membantu meningkatkan kepedulian orang terhadap lingkungan sekitar dan meningkatkan kesadaran orang untuk membantu mencegah perundungan. (rdr/ant)