Tren Boneka Arwah di Kalangan Selebriti, Ini Kata Psikolog

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Belakangan ini, spirit doll atau boneka arwah menjadi tren di kalangan selebriti. Mereka merawat dan memperlakukan boneka tersebut seperti anaknya sendiri. Mereka juga sering memamerkannya ke publik, salah satunya melalui media sosial. Bagaimana tanggapan dari sisi psikologis?

Ketua Program Studi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rose Mini Agoes Salim mengatakan dalam ilmu medis, boneka yang serupa juga sering digunakan, tetapi fungsinya hanya untuk latihan. Misalnya untuk orang hamil belajar merawat bayi, dari memakaikan popok sampai memandikannya.

Ia juga mengatakan tidak ada salahnya seseorang memainkan atau merawat spirit doll ini. Namun, ini bisa menjadi bahaya saat seseorang sudah terjerembab dalam ruang halusinasi. Artinya, orang tersebut tidak bisa membedakan antara realitas dan halusinasi.

“Kalau tidak bisa membedakan realitas dan imajiner sudah mulai bahaya. Memang ada imajinasi kalau campur baur maka harus ada sesuatu yang dilakukan (konsultasi dengan profesional). Kalau (sekadar) main-main ya monggo saja,” jelas Rose Mini yang dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (4/1/2022).

Senada dengan Rose Mini, psikolog dari Universitas Gadjah Mada Koentjoro mengatakan saat orang merawat boneka arwah dan bersikap seolah boneka itu adalah anaknya sendiri, itu sudah tergolong masalah. Terlebih, jika orang tersebut sampai memarahi orang lain yang menyebut boneka itu benda mati.

Perilaku seperti itu bisa dikaitkan dengan gangguan psikologis displacement, yaitu sikap atau gangguan dalam diri yang ditunjukkan melalui emosi yang disalurkan ke orang atau benda lain yang tidak akan melawan balik. “Bisa jadi fenomena boneka arwah yang ditampilkan ini hanya semata gaya hidup, jadi sama saja dengan anak kecil yang main boneka. Tapi, ya jadi berbahaya kalau mereka semakin terjerumus dalam halusinasinya,” beber Koentjoro.

Meski begitu, psikolog klinis Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Center mengatakan efek psikologis dari kepemilikan boneka arwah ini bisa sangat tergantung dari seberapa jauh emosi yang terikat, antara si pemilik dengan bonekanya. “Efeknya tentu tergantung diri mereka sendiri. Seberapa besar dan seberapa dalam keterikatan emosi dengan boneka tersebut,” kata Rahma pada detikcom, Senin (3/1/2022).

Apa sih yang membuat orang tertarik untuk merawat spirit doll?

Menurut Rahma, ada beragam faktor di balik ketertarikan para selebriti merawat spirit doll itu. Bisa jadi hanya mengikuti tren yang sedang marak atau untuk mengisi keseharian mereka.

Mudah diurus

Hal yang bisa menjadi faktor orang memilih merawat boneka adalah karena lebih mudah diurus dibandingkan anak manusia. Sebab, jika merawat anak manusia memiliki konsekuensi tanggung jawab yang besar. “Faktor tahap dan tugas perkembangan masa dewasa, di mana seseorang mencapai kebutuhan untuk berkeluarga atau mengasuh anak-anak namun tidak bisa dijalankan atau tak mau repot menerima konsekuensi tanggung jawab,” katanya kepada detikcom Senin (3/1/2022).

“Mengasuh benda mati tentu lebih mudah daripada mengasuh anak manusia yang memiliki akal, perasaan, dan kebutuhan lain sehingga memiliki tanggung jawab yang besar,” tambah Rahma.

Merasa kesepian

Faktor lainnya bisa jadi orang yang merawat spirit doll itu merasa kesepian. Itu mendorong mereka membeli boneka arwah untuk melampiaskan kekosongan atau kesepian yang dirasakan selama ini.

“Rasa kesepian atau kekosongan sehingga membutuhkan kehadiran sesuatu yang dirasa dapat memahaminya,” sambung Rahma. (detik.com)

Exit mobile version