Lulus Seleksi Akpol, Anak Penjual Tahu Keliling Asal Jombang Ini Sangat Menginspirasi

Veni Nurdianto bersama ayah dan ibunya.

JATIM, RADARSUMBAR.COM – Berkat doa, usaha dan kerja keras Veni Nardianto, salah satu putra asal Jombang lolos pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) . Dengan mengenakan seragam cokelat Taruna Akpol juga dengan atribut lengkap, dia berkunjung ke Mapolres Jombang di Jalan Wahid Hasyim.

Veni Nardianto bercerita perjuangannya menembus Akpol yang berlangsung sangat panjang. Anak kedua dari pasangan Solikhin dan Muslikah itu dinyatakan lolos dan mengikuti pendidikan Akpol di Semarang.

Dalam pengakuannya, ayahnya adalah seorang pedagang kecil yang sehari-hari berjualan tahu keliling ke sejumlah kampung di kota santri. Namun karena punya cita-cita besar untuk menjadi taruna Akpol, Veni terus berusaha mewujudkan cita-cita dengan giat berlatih dan berprestasi di sekolah.

Lulus dari SDN Ngudirejo 1, selanjutnya Veni meneruskan sekolah ke SMPN 3 Jombang. Upayanya dalam mengejar cita-cita, mulai terasa ketika berhasil masuk SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah lewat jalur beasiswa hingga lulus tahun 2017.

“Setelah lulus sekolah, saya mendaftar Akpol melalui Panda Polda Jatim dan Alhamdulillah masuk kuota terus sampai akhirnya lulus dan diterima jadi taruna tahun 2018. Selama menjalani tes di Mapolda Jatim, saya pulang pergi dari Jombang ke Surabaya menggunakan bus,” sebut Veni.

Tak jarang dia harus berangkat dari Jombang sejak subuh karena pelaksanaan tes pagi hari. Bahkan, biaya wara-wiri menggunakan uang tabungan dari beasiswa selama di SMA Taruna Nusantara Magelang. Hingga saat ini, dia masih menjalani pendidikan Akpol tingkat IV.

“Tahun ini pendidikan berakhir, akan segera lulus dan dilantik menjadi Perwira Polri. Insha Allah, bulan Juli nanti selesai pendidikan dan pelantikan,” ujar Veni Nardianto pria yang sehari-hari dipanggil Antok.

Sementara, sang ibu Muslikah menceritakan dirinya sering diolok-olok tetangganya karena dianggap tak memilik uang untuk menjadikan anaknya sebagai polisi. Namun, Muslikah dan suaminya tidak pernah menghiraukan ocehan orang-orang di sekitarnya.

Setiap anaknya menjalani tes hingga menunggu pengumuman, dia dan suaminya selalu berdoa serta rela tidak tidur sampai larut malam hingga anaknya pulang. Dengan memberikan motivasi kepada anak agar selalu belajar dengan giat dan orang tua yang selalu mendoakan.

“Alhamdulillah dikabulkan Allah SWT,” ujar Ibunda Veni Nardianto.

Dia pun berpesan kepada para orang tua agar tidak berkecil hati untuk mewujudkan cita-cita anaknya menjadi polisi. Walaupun dengan keterbatasan ekonomi, ternyata anaknya dapat mencapai cita-citanya.

“Jangan takut mendaftarkan anaknya tuk menjadi polisi. Suami saya penjual tahu keliling membuktikan sendiri, ternyata jadi polisi itu gratis dan tidak dipungut biaya,” tutup Muslikah. (rdr)

Exit mobile version