Kamu Ingin Menikah Dulu atau Mapan Dulu, Ini 3 Saran untuk Kamu

Bahkan untuk sebagian orang ada yang bingung, apakah mereka harus menikah dulu atau mapan dahulu

ilustrasi. (net)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kamu sudah merencanakan untuk menikah? Sudah punya calon dan niat untuk menikah? Tapi sebelum itu tanyakan dulu pada dirimu apakah kamu dan pasanganmu sudah benar-benar siap menikah? Sebab pernikahan itu bukan masalah sepele yang harus kamu pikirkan dan matang.

Bahkan untuk sebagian orang ada yang bingung, apakah mereka harus menikah dulu atau mapan dahulu. Dalam sebuah webinar, Lex dePraxis, seorang relationship coach menganjurkan untuk pasangan yang akan menikah, mempersiapkan dengan matang segala persiapannya. Selain urusan finansial, pasangan juga harus memiliki kematanag emosianal dan punya keberdayaan diri.

“Rumah tangga itu bukan tempat istirahat, tetapi ‘pekerjaan seumur hidup’, Anda berdua harus bekerja keras untuk bisa menjalani dan menjaga kelanggengan rumah tangga.” Sehingga untuk kamu yang masih bingung. Coba baca 3 saran di bawah ini.

1. Jika Ingin Menikah Dahulu, Pastikan Kalian Sudah Menentukan Nilai, Tujuan dan Prioritas Dalam Hubungan

Banyak orang yang nekad, percaya pada pasangannya bahwa dia telah mampu untuk menjalin komitmen dan mengetahui tugas serta tanggung jawab dalam pernikahan. Padahal, setelah menikah banyak yang ternyata belum memahami hingga cenderung melalaikan.

Sehingga akan lebih baik, kamu dan pasanganmu saling berkomunikasi dan menanyakan, soal kesiapan kalian dalam menikah. Pandangan dirimu dan pasanganmu soal pernikahan, serta nilai, tujuan dan prioritas yang kalian ingin raih dan samakan bersama.

Sehingga kamu dapat menilai, apakah dia orang yang benar-benar tepat untukmu. Atau lebih baik fokus mapan dulu.

2. Jangan Takut Untuk Saling Menilai Dengan Pasangan.

Jika kamu memang ingin menikah terlebih dahulu. Sebelumnya, kamu juga harus menilai dirimu sendiri juga pasanganmu. Sudahkah kalian sama-sama benar siap dan berkembang baik. Siap bukan hanya secara finansial tapi juga kedewasaan dan mental.

Setidaknya, dalam pernikahan nanti, sesulit apapun keadaan kalian tetap saling berjuang. Bukan membebani salah satunya hingga melalaikan tugas dan kewajiban. Ada beberapa hal yang bisa kamu jadikan patokan penilaian saat pasanganmu ataupun dirimu sama-sama telah siap .

Bertanggung Jawab
Ada ritme atau pertemuan sebelum kamu mantap menikahi pasanganmu. Di ritme bernama pendekatan, pacaran atau ta’arufan itulah kamu harus memanfaatkannya untuk sungguh bisa menilai dirimu dan calon pasanganmu tersebut.

Apakah kamu sudah menjadi pribadi yang bertanggung jawab pada dirimu begitupun dengan pasanganmu? Apakah kalian masih sama-sama sering melalaiakan sesuatu yang sebenarnya penting untuk diri kalian sendiri.

Pekerjaan
Meski umumnya pekerjaan itu menjadi tanggung jawab pria, bukan berarti wanita juga tidak bekerja setelah menikah nanti. Hal ini bukan hanya untuk menilai masalah finansial kedepannya. Tapi juga,untuk mencapai kesepakatan dalam hubungan.

Seperti misalnya pembagian nafkah yang tepat agar tidak ada yang merasa dizalimi, istri tetap bisa bekerja atau hanya menjadi IRT. Dan hal lainnya soal pekerjaa baik dalam rumah tangga atau di luar rumah tangga, yang sedikit banyak akan mempengaruhi.

Mental
Hal yang paling penting yang harus kamu dan pasanganmu sikapi untuk mencapai keluarga yang bahagia adalah kesiapan mental. Sadarilah, bahwa setelah menikah hidupmu akan berubah 180 derajat. Ada tugas dan peran baru, serta tanggung jawab yang mungkin bisa jadi lebih rumit.

Belum lagi, dengan kehadiran manusia baru yaitu buah hati, yang harus benar-benar kalian pedulikan, rawat dan pikirkan masa depannya. Semua itu butuh kesiapan mental, bukan hanya menikah, bikin anak, lalu lepas tanggung jawab.

Setelah memikirkan semua hal yang harus dipenuhi di poin nomor 2. Maka pikiranmu juga akan lebih terbuka. Menikah dulu atau mapan dulu.

3. Jangan Menikah Ketika Kamu Jatuh Cinta.

Sudah menjadi realitanya, bahwa cinta itu membutakan dan menumpulkan pikiran logis yang kamu punya. Sehingga, banyak pakar atau saran yang menyatakan. Jangan menikah saat kamu jatuh cinta. Sebab, saat jatuh cinta, yang terlihat burukpun akan menjadi baik. Yang terlihat baik akan menjadi biasa saja.

Sehingga berikan waktu dan evaluasi untuk hati juga pikiranmu terlebih dahulu. Jangan sampai cinta itu membutakan matamu dan membuatmu menyesal di kemudian hari.

Setelah 3 saran soal pernikahan ini kamu pikirkan matang-matang. Maka kamu akan lebih siap dengan pernikahan kamu, atau fokus untuk mapan dahulu. Tidak masalah, ini hidupmu dan kamu bebas pula menentukan apa yang terbaik untuk dirimu hari ini dan kedepannya.

Namun, jika memang kamu atau pasanganmu belum memenuhi 3 kualifikasi di atas, kamu bisa bersabar dengan terus saling membimbing terlebih dahulu. Percaya saja, jodoh juga tidak akan kemana. (*)

Sumber: viva.co.id
Exit mobile version