Inspiratif! Aksi Pemuda di Padang Kembalikan Hutan Bakau dari Penambang Pasir

Ia juga merupakan pengelola lokasi Konservasi Penyu Jambak Sea Turtle Camp Pokmaswas Samudera Pasir Jambak.

Pati Hariyose saat meninjau lokasi pembibitan mangrove di kaqasan Pasir Jambak, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (8/9/2021) lalu.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Melihat lingkungan yang rusak akibat adanya aktivitas penambang pasir diduga ilegal, seorang pemuda berinisiatif untuk mengembalikan hutan bakau atau mangrove di Kota Padang.

Pemuda tersebut bernama Pati Hariyose yang tinggal di kawasan Pasir Jambak, Kelurahan Pasia Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Ia juga merupakan pengelola lokasi Konservasi Penyu Jambak Sea Turtle Camp Pokmaswas Samudera Pasir Jambak.

Selain melakukan penyelamatan terhadap telur-telur penyu agar tidak diperjualbelikan masyarakat. Pemuda yang biasa dipanggil dengan nama Yose ini juga aktif untuk menjaga lingkungan yang ada di kawasan Pasir Jambak.

“Kawasan ini dahulunya bekas penambangan pasir ilegal yang sudah terlanjur rusak,” kata Pati Hariyose beberapa waktu lalu kepada wartawan.

Selanjutnya, dirinya berencana akan menanami kembali kawasan yang sudah terlanjur rusak dengan melakukan rehabilitasi lingkungan.

“Ya, awalnya ini inisiatif kita sendiri untuk melakukan pembibitan, karena kita ingin menciptakan ekowisata dan konservasi penyu juga,” katanya.

Ekowisata merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam.

“Ya, inilah lokasi pembibitan atau pembenihan mangrove jenis Rhizophora apiculata.Kita hanya punya 1 jenis saja saat ini,” katanya.

Tujuan dari pembibitan ini dapat ditanami segera sehingga dapat menahan air laut, pencegahan abrasi pantai, dan pencegahan erosi sungai.

Kata dia, hal ini adalah salah satu mitigasi bencana diharapkan nantinya dapat kita dikembangkan menjadi ekowisata.

“Ketika benih atau bibit mangrove ini sudah berdaun sekotar umur 2 bulan, itu sudah dapat dipindahkan untuk ditanami di sekitar air payau Pasir Jambak,” katanya.

Yose menjelaskan, kalau dirinya menanam benih mangrove secara bertahap sehingga ada yang sudah layak untuk ditanam dan masih ada yang masih baru.

“Kita dibantu untuk penyediaan benihnya ini oleh BPDASHL Agam Kuantan. Kemudian kita kerjakan, dan selanjutnya akan kita tanami,” katanya. (*)

Exit mobile version