Radarsumbar.com
Rabu, 29 Maret 2023
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • Berita
  • EkBis
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Kabupaten Solok
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Lifestyle
  • Hiburan
  • Opini
  • HOME
  • Berita
  • EkBis
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Kabupaten Solok
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Lifestyle
  • Hiburan
  • Opini
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Radarsumbar.com
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • Berita
  • EkBis
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Sumbar
  • Lifestyle
  • Hiburan
  • Opini
Home Berita

Lindungi Paru-paru dari Kerusakan, Segera Hentikan Kebiasaan Merokok!

"Berhenti merokok untuk memberikan sistem kekebalan tubuh memperbaiki. Rasanya kanker kita tidak bisa hentikan"

Redaksi Redaksi
Jumat, 27/8/2021 | 17:31 WIB
Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)

Ilustrasi berhenti merokok. (Shutterstock)

ShareTweetSendShare

JAKARTA,RADARSUMBAR.COM – Langkah pertama yang bisa dilakukan seorang perokok untuk melindungi paru-parunya dari kerusakan terus menerus ialah berhenti merokok, menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi dan onkologi medik di RSCM, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FACP.

Walau peluang terkena kanker paru tak bisa lenyap, namun ini punya arti penting, salah satunya untuk memberikan waktu bagi sistem kekebalan tubuh memperbaiki diri.

Baca Juga

Gebrak Meja, Andre Rosiade Tolak Impor KRL Bekas Jepang

Eks Kapolres Bukittinggi Dituntut 20 Tahun dalam Kasus Mantan Kapolda Sumbar

“Berhenti merokok untuk memberikan sistem kekebalan tubuh memperbaiki. Rasanya kanker kita tidak bisa hentikan,” kata Aru yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI) itu dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Jumat.

Menurut Mayo Clinic, setelah 12 jam setelah seseorang berhenti merokok, jumlah karbon monoksida dalam darah turun ke tingkat yang sehat dan lebih banyak oksigen mengalir ke organ tubuh sehingga memungkinkan bisa bernapas lebih baik. Risiko terkena kanker paru pun bisa turun hingga 50 persen setelah 10 tahun berhenti merokok.

Kondisi ini berbeda bila seorang perokok tak kunjung berhenti merokok. Kebiasaan merokok telah dikaitkan dengan peluang terkena kanker paru sebesar 20-50 kali lipat dan kematian sekitar 80 persen. Sementara pada merokok pasif, risiko mengalami kanker paru dan meninggal dunia meningkat 20-30 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hanya dengan satu tarikan napas saja, maka ratusan racun dalam asap rokok mulai merusak paru-paru. Ketika asap dihirup, struktur yang menyapu lendir dan kotoran dari saluran udara menjadi lumpuh, memungkinkan zat beracun masuk ke paru-paru dengan lebih mudah.

Kondisi yang terjadi kemudian yakni penurunan fungsi paru-paru dan memunculkan sesak napas karena peradangan saluran udara dan penumpukan lendir di paru-paru.

Kerusakan serupa juga dihasilkan rokok elektrik atau vape. Menurut Aru, rokok elektrik merusak paru hingga membuatnya seperti popcorn atau jagung brondong. Sebelum terkena kanker paru, pasien umumnya sudah meninggal karena paru-parunya rusak.

Hasil studi yang melibatkan mencit memperlihatkan, sebanyak 9 dari 40 mencit yang terpajan rokok elektrik selama 54 minggu mengembangkan adenokarsinoma paru atau sekitar 22,5 persen. Dari sisi kandungan, rokok elektronik dan cairan vaping diketahui berisi onkogen termasuk nikotin dan turunnya seperti nitrosnikotin, keton, dan nitrosamin, polisklik aromatik hidrokarbon dan logam berat.

Kanker paru sendiri merupakan penyebab kematian akibat kanker tertinggi di dunia. Menurut Global Cancer Statistic (Globocan) 2020, terdapat 1.796.144 kematian akibat kanker paru di dunia.

Di Indonesia, angka kejadian kanker ini meningkat dari sebelumnya 30.023 pada tahun 2018, menjadi 34.783 pada tahun 2020, dengan angka kematian yang juga meningkat dari sebelumnya 26.069 pada 2018, menjadi 30.843 pada tahun 2020.

Pada laki-laki, kanker paru menempati urutan pertama penyebab kematian, sementara pada perempuan kanker ini menduduki peringkat keenam dengan angka kematian pada urutan keempat tertinggi.

“Tingginya angka kanker paru di Indonesia tidak lepas dari tingginya angka merokok. Kejadian kanker di usia produktif, usia 30 tahun dan naik berkali-kali lipat sesuai pertambahan usia. Diestimasi akan terus meningkat apabila kita tidak ada aksi terhadap pencegahan atau kepedulian deteksi dini,” kata Evlina.

Skrining kanker paru untuk perokok
Para pakar kesehatan menyarankan orang-orang khususnya perokok melakukan deteksi dini melalui skrining paru untuk mengurangi risiko meregang nyawa akibat kanker paru. Dokter spesialis patologi anatomi RS Dharmais, dr. Evlina Suzanna, Sp.PA menuturkan, waktu skrining saat ini tak lagi didasarkan pada usia tetapi lamanya seseorang terpapar asap rokok dan polutan di sekitarnya.

Pemeriksaan yang bisa dijalani mulai dari foto toraks untuk mendeteksi tumor atau kanker pada paru dengan hasil 2 dimensi, PET Scan yakni menggunakan cairan glukosa yang mengandung zat radioaktif dan MRI untuk melihat penyebaran kanker.

Saat ini, seseorang juga bisa meminta dilakukannya CT scan dosis rendah untuk mendeteksi tumor atau kanker dengan hasil 3 dimensi mulai usia 20 atau 25 tahun.

Bagi perokok, dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi-onkologi medik di RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid menyarankan CT scan tahunan, khususnya mereka yang merokok 20 bungkus per tahun dan telah berhenti merokok 15 tahun terakhir.

“15 tahun merokkok saja masih harus dilakukan CT scan dosis rendah, dilihat lamanya dia merokok,” kata dia.

Baku emas dalam penetapan atau diagnosis kanker paru ditentukan ahli patologi anatomik melalui pemeriksaan sampel jaringan yang diambil melalui biopsi jarum atau dengan biopsi terbuka ke organ paru.

Ahli patologi akan menetapkan diagnosis kanker paru yaitu menetapkan jenis dan derajat keganasannya. Setelah diagnosis ditegakkan maka tim multidisiplin akan menetapkan stadium dan rencana penanganan ataupun pengobatan.

Ikhwan mengatakan semakin dini kanker ditemukan maka peluang harapan juga semakin tinggi. Sebanyak 57 persen pasien kanker paru stadium awal diketahui masih hidup dalam 5 tahun. Sementara itu, hanya 5,2 persen pasien stadium lanjut yang hidup dalam 5 tahun.

Dari sisi gejala, kanker paru bisa ditandai dengan rasa tidak enak di dada, batuk, sesak, batuk darah. Bila tumor sudah menyebar ke dada maka bisa menimbulkan nyeri dada, susah menelan, suara serak, sesak, muka dan tangan bengkak.

“Bila benjolan makin besar ada di paru, baru orang merasa gejala tidak enak dada, batuk dan bisa menyebabkan batuk darah karena kanker sudah menyebabkan robekan pada pembuluh darah di paru,” tutur Ikhwan.

Sementara apabila tumor sudah menyebar ke luar dada, maka seseorang bisa mengalami nyeri tulang, patah tulang, kebingungan, perubahan kepribadian, kelumpuhan, sakit kepala, pembesaran kelenjar getah bening, kejang, mual, muntah, lemah dan penurunan berat badan.

Selain merokok, kanker paru juga bisa tercetus melalui pola hidup tak sehat seperti diet tinggi daging merah (daging dalam kondisi kering dan well done karena mengandung nitrosamin), sering mengonsumsi suplemen mengandung betakaroten dalam jumlah banyak dan meminum air dengan kandungan arsen.

Beberapa penyakit pun diketahui menempatkan seseorang pada risiko lebih tinggi terkena kanker paru seperti PPOK, asma (1,8 kali lebih tinggi) dan tuberkulosis (1,5 kali setelah 20 tahun). Oleh sebab itu jauhi merokok, makan banyak buah dan sayur, melakukan aktivitas fisik, minimalkan paparan zat karsinogen. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. (ant)

Tag: HeadlinemerokokparuPilihan Editor

Baca Juga

Gebrak Meja, Andre Rosiade Tolak Impor KRL Bekas Jepang

Gebrak Meja, Andre Rosiade Tolak Impor KRL Bekas Jepang

Selasa, 28/3/2023 | 12:00 WIB
Sidang pembacaan tuntutan AKBP Dody Prawiranegara di PN Jakarta Barat, Senin (27/3/2023). (Dok. Kompas.com)

Eks Kapolres Bukittinggi Dituntut 20 Tahun dalam Kasus Mantan Kapolda Sumbar

Senin, 27/3/2023 | 20:01 WIB
Tim ATB dari KI Pusat puji Sumbar karena keterbukaan informasinya. (Dok. Istimewa)

Sekwan Yakin DPRD Sumbar Ranah Pelayanan Informasi Tanpa Biaya

Senin, 27/3/2023 | 19:01 WIB
Kapolri tutup Rakernis SDM Polri. (Dok. Divhumas)

Kepercayaan Publik terhadap Polri dalam Penegakan Hukum Meningkat

Senin, 27/3/2023 | 18:01 WIB
Selanjutnya
Jembatan Kereta Dihantam Truk di Pitalah, Jalan Padang Panjang-Solok Ditutup

Jembatan Kereta Dihantam Truk di Pitalah, Jalan Padang Panjang-Solok Ditutup

Korban Terakhir Terseret Ombak di Pasie Jambak Ditemukan, Kondisinya Meninggal

Korban Terakhir Terseret Ombak di Pasie Jambak Ditemukan, Kondisinya Meninggal

https://pdf.ac/2fxDrB https://pdf.ac/2fxDrB https://pdf.ac/2fxDrB

BERITA POPULER

  • Oknum Mahasiswi di Padang Diduga Gadaikan Mobil Rental, Keluarga: Kami Malu!

    Oknum Mahasiswi di Padang Diduga Gadaikan Mobil Rental, Keluarga: Kami Malu!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Spanduk Sosok Perempuan yang Disebut-sebut jadi Calon Wali Kota Padang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aksi Pemalakan di Pantai Padang Terekam Kamera, Pelaku Siap-siap Masuk Bui

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Mahasiswa Unand jadi Tersangka Penyimpangan Seksual, WCC: Satunya Anak Pejabat di Pemprov Sumbar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Heboh Kabar Pulang Basamo dengan 500 Bus, Begini Penjelasan Ikatan Keluarga Minang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soal Ketua DPRD Padang, Gerindra Sumbar Belum Bisa Ambil Sikap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Pessel Diam-diam Nyebrang ke PDIP, Sekretaris Gerindra Sumbar: Dia Pembohong!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Endorse Situs Judi, Influencer Kembar Ini Diciduk Polisi di Bukittinggi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus Penipuan Oknum Mahasiswi di Padang Berakhir Damai, Korban: Keluarga Pelaku Mau Melunasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Pasbar Targetkan 1.000 Hektare Sawit Diremajakan pada 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Radarsumbar.com

Radarsumbar.com © 2023

Laman

  • Index
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Follow

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • HOME
  • Berita
  • EkBis
  • Pendidikan
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Sumbar
    • Agam
    • Bukittinggi
    • Dharmasraya
    • Limapuluh Kota
    • Mentawai
    • Padang
    • Padang Panjang
    • Padang Pariaman
    • Pariaman
    • Pasaman
    • Pasaman Barat
    • Payakumbuh
    • Pesisir Selatan
    • Sawahlunto
    • Sijunjung
    • Kabupaten Solok
    • Solok Kota
    • Solok Selatan
    • Tanah Datar
  • Lifestyle
  • Hiburan
  • Opini

Radarsumbar.com © 2023