“Media ini dipilih untuk memberikan informasi yang jelas dan menarik perhatian anak-anak. Jumlah peserta dalam implementasi ini sebanyak 10 orang anak dalam rentang usia anak sekolah, yaitu 7 hingga 12 tahun,” katanya.
Hasil dari kegiatan tersebut, katanya, peserta mampu menyebutkan kembali isi materi yang telah disampaikan, seperti pengertian gempa bumi, penyebab gempa bumi, dampak gempa bumi, dan cara menghadapi gempa bumi.
Dalam kegiatan itu, Ira menilai peserta sangat aktif dalam sesi tanya jawab. Baik bertanya atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang diberikan.
Hal ini menunjukkan bahwa peserta anak tertarik dan memahami materi yang disampaikan.
“Pemberian edukasi mengenai mitigasi bencana gempa bumi diharapkan bisa menjadi langkah nyata dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terutama anak sebagai salah satu kelompok rentan dalam menghadapi gempa bumi,” katanya.
“Peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat mengurangi risiko dan dampak bencana gempa bumi berupa penyelamatan, evakuasi dan pertolongan pertama pada korban gempa bumi,” pungkas Ira.
Mahasiswa yang terlibat dalam penyuluhan ini adalah Fatria Surisna, Anggi Putri Nurpha, Andini Delly Putri, Mutiara Hariyanto, Ramadhinda Putri E, Rany Harti, Rhiana Eviranita S, Aisyah Rahma Dini, Suci Dewi D, Nelfiza Salsabila, Hacidira Vichalova, dan Monica Imanda (rdr)