Tidak ada korban jiwa dan kerugian materil dalam longsor yang terjadi itu, namun aliran sungai di Ngarai Sianok menjadi tersumbat. “Dampaknya adalah tersumbatnya aliran Sungai Sianok, beruntung tidak ada korban jiwa karena pemukiman masyarakat cukup jauh dari titik longsor,” kata dia.
Masyarakat dan kelompok Ketahanan Bencana Lingkungan Kelurahan (KBLK) Kayu Kubu kemudian membuka aliran yang tersumbat dari material dengan bergotong royong. “Masyarakat juga mengumumkan di masjid agar warga sekitar tetap waspada dan siaga dan tidak mendekati bibir Ngarai Sianok,” kata Ibentaro.
Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kota Bukittinggi, kedalaman lembah ini mencapai 100 meter yang membentang sepanjang 15 kilometer meliputi daerah hingga Kabupaten Agam. Beberapa pemukiman warga berada di atas bibir Ngarai Sianok diantaranya di Panorama, Birugo, Bukik Cangang dan Panorama Baru. (ant)

















