JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Skuad bulutangkis Indonesia akhirnya membawa pulang trofi Piala Thomas usai menyudahi puasa gelar selama 19 tahun. Indonesia sukses menghabisi China di final Piala Thomas, Minggu 17 Oktober 2021. Hal itu setelah melibas China 3-0 di Ceres Arena.
Setelah juara, ada hal yang berbeda bagi Indonesia. Tim Thomas tak bisa mengibarkan bendera Merah Putih dan hanya ditemani bendera PBSI.
Indonesia Disanksi Badan Antidoping Dunia
Kok bisa? itu karena sanksi yang diterima Indonesia dari WADA (Badan Antidoping Dunia). Sebelumnya, per tanggal 7 Oktober 2021, WADA menjatuhkan sanksi pada Indonesia lantaran dianggap tak patuh dalam penegakan standar antidoping sehingga berimbas pada hak untuk menggelar kejuaraan tingkat regional, kontinental, atau internasional.
WADA menyatakan bahwa Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dan Korea Utara tidak patuh karena tidak menerapkan program pengujian yang efektif. Imbasnya, Indonesia tak memenuhi syarat untuk jadi tuan rumah turnamen regional hingga dunia. Ditambah, tak bisa mengibarkan bendera negara selain di Olimpiade.
Hanya saja, atlet masih diperbolehkan bertanding di semua kejuaraan. Beruntung, lagu kebangsaan Indonesia Raya bisa berkumandang saat Tim Merah Putih menjuarai Piala Thomas 2020.
Ini menjadi tamparan bagi pemerintah, khususnya Menpora, KOI dan KONI. Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat pun geram. Dengan kejadian ini jangan berharap Indonesia jadi tuan rumah Olimpiade apalagi Piala Dunia jika ngurus soal permintaan WADA saja tak bisa.
“Selamat piala thomas cup kembali ke INDONESIA.. terimakasih atas kerja kerasnya team Bulutangkis indonesia.. Tapi ada yg aneh bendera merah putih gak ada?
Di ganti dengan bendera PBSI..
Ada apa dengan LADI dan pemerintah kita? Khususnya Menpora Koni dan Koi?
Kerjamu selama ini ngapain aja?
Bikin malu negara indonesia aja..
Jangan ngarep jadi Tuan rumah olympic or piala dunia….urusan kecil aja gak bisa beres..
Kacau dunia olahraga ini,….,” tulisnya. (viva.co.id)