Terungkap! Ini Ternyata Alasan Kenneth Ngwoke Tak Bermain di Empat Laga Akhir

Saya akui, saya kecewa dengan Kenneth karena dia tak bisa bermain di partai penting.

Striker Semen Padang FC di Pegadaian Liga 2 2023/2024, Kenneth Ngwoke. (dok. MO Semen Padang FC)

Striker Semen Padang FC di Pegadaian Liga 2 2023/2024, Kenneth Ngwoke. (dok. MO Semen Padang FC)

BOLA, RADARSUMBAR.COM – Semen Padang FC sudah berada di Liga 1 untuk kompetisi musim depan. Banyak hal yang terjadi sepanjang gelaran Pegadaian Liga 2 2023/2024 lalu.

Salah satu yang menarik adalah hilangnya pemain asing tim Kabau Sirah, Kenneth Ngwoke dalam empat laga terakhir atau pada laga semifinal dan final.

Hal tersebut menjadi tanda tanya bagi para pendukung ataupun suporter tim Kabau Sirah. Ngwoke yang sempat menjadi top skorer dengan 13 gol hingga babak 12 besar, terlihat hilang ditelan masa.

Pelatih Semen Padang FC, Delfiadri pun blak-blakan menceritakan alasan tersebut. Dari podcast akun YouTube Firdaus Abie, Delfiadri menyebut permasalahan mendasar dari pemain asal Nigeria tersebut.

“Saya akui, saya kecewa dengan Kenneth karena dia tak bisa bermain di partai penting. Memang sebelumnya dia mengalami cedera, tapi tim dokter kita juga sudah melakukan penanganan,” papar Delfiadri di podcast tersebut.

Disebut Delfiadri, tim pelatih bahkan sudah memfasilitasi pengobatan untuk cedera Kenneth hingga ke dokter Timnas Indonesia di Jakarta setelah meminta arahan kepada coach Indra Sjafri.

“Dia sempat dirawat tujuh hari karena cedera itu dan dianjurkan setelah itu untuk bermain lagi. Tapi, dia malah beralasan masih ngilu atau sakit,” jelas Delfiadri.

Melihat attitude yang agak kurang menyenangkan itu, manajemen pun mencoba menanyai kepada Kenneth Ngwoke melalui agennya apakah dia mau perpanjangan kontrak, tapi tetap saja dia tak mau bermain hingga kompetisi berakhir.

“Saya pun harus memutar otak dan mencari pemain yang siap. Untungnya Ihwan bisa menjadi pelapis yang baik untuk Kenneth. Dia tampil bagus dan melebihi perkiraan saya,” kata Delfiadri.

Terakhir, masalah yang terberat itu ya saat laga final, baik itu ketika bermain di Biak ataupun di Padang. Kenneth dan Kim malah tak bisa dibawa sama sekali, ditambah lagi Roken.

“Kita kurang latihan, datang ke stadion hanya melihat-lihat, besoknya main di lapangan yang sama-sama kita lihat kondisinya,” papar Delfiadri.

“Kemudian pulang ke Padang, dengan kondisi yang lebih parah. Tim PSBS Biak lebih dulu sampai daripada kita Padang. Saat mendarat pada Kamis itu, pesawat mutar tiga kali, lalu kembali ke Jakarta.”

“Di Jakarta, para pemain dan tim pelatih terpaksa tidur di bandara untuk mengejar pesawat pagi. Hingga ada pemain yang bilang, ingin pulang saja dengan dana pribadinya.”

“Akhirnya kita sampai di Padang, besoknya langsung main. Tapi, mau gimana, itu kondisinya,” tutup Delfiadri. (rdr)

 

Exit mobile version