“Pertandingan dimulai pada babak penyisihan di Bandung, kemudian lanjut ke Bali dan sekarang di Solo, meski kalah tapi semua aman dan damai,” kata dia.
Maruarar mengatakan Piala Presiden berhasil membangun ekosistem sepak bola tanah air yang bersih tanpa pengaturan skor dan suap wasit.
“Tidak ada yang disuap, tidak ada yang tertekan,” tandas Maruarar.
Piala Presiden juga berhasil menyelenggarakan turnamen tanpa uang negara karena hanya menggunakan sponsor dari swasta.
“Selama 17 hari ada sponsor Rp79 miliar, kepercayaan dari sponsor luar biasa, ekosistem luar biasa,” kata Maruarar. (rdr/ant)
Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Laman 2 dari 2 Laman