Berdasarkan informasi dari para atlet yang datang mengadu ke KONI Sumbar, diketahui uang pembinaan kepada para atlet belum dibayarkan sejak April hingga Agustus 2024.
“Kita akan memanggil manajer dan Ketua Faji untuk menyelesaikan masalah ini,” ucap dia.
Secara umum ia mengatakan berdasarkan rencana anggaran biaya (RAB) yang disusun KONI, seharusnya uang pembinaan atlet diberikan setiap bulannya. Namun, karena adanya keterbatasan anggaran KONI baru bisa menyalurkan di tiga bulan pertama.
“Sampai hari ini KONI masih menggunakan anggaran murni KONI, dan anggaran itu sangat sedikit sekali,” ujar dia.
Padahal, sebelumnya KONI Sumbar mengajukan anggaran senilai Rp35 miliar untuk keperluan PON XXI namun hanya disetujui Rp12,5 miliar. Dari total dana yang diterima itu, KONI harus menyisihkan biaya wajib yang diamanahkan oleh undang-undang. (rdr/ant)