JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Sebagai manajer dengan pengalaman segunung, sikap Sir Alex Ferguson memata-matai para pemain membuatnya memiliki keahlian seperti agen rahasia.
Saking memahami kebiasaan pemain sepak bola yang diasuhnya, sikap Sir Alex Ferguson tak jarang membuat pemainnya terkejut. Hal itulah yang dialami mantan kapten Manchester United, Patric Evra setelah Sir Alex Ferguson memata-matai momen makam malamnya.
Bahkan Ferguson sampai mengetahui menu hidangan utama yang disantap Evra di salah satu restoran Asia yang dikunjunginya tersebut. Seolah menjadi bukti bagaimana kelas Ferguson sebagai manajer klub ternama di Eropa dan salah satu yang terbesar di daratan Inggris.
Dilansir dari Daily Star, momen itu dialami Evra keesokan harinya saat latihan usai pada malam hari menikmati makan malam di salah satu restoran Asia. “Bos (Sir Alex Ferguson) tahu segalanya. Saya ingat pernah datang ke restoran Asia, dan berlatih keesokan harinya,” ucap Evra.
“Ketika saya sampai di lapangan, dia bertanya,’Patrice, apakah kamu senang di restoran itu? Kamu makan dumpling (jenis dimsum).”
“Dia bahkan sampai tahu hidangan utamanya. Dia selalu tahu segalanya. Dia memata-matai kami di mana pun,” imbuhnya.
Total 379 penampilan dibukukan Evra selama mengabdi di Old Trafford sejak didatangkan pada 2006 sebelum melanjutkan kariernya di Juventus. Hubungan Sir Alex dengan para pemainnya memang sangat kuat, seperti ayah kepada anaknya dan hal tersebut diakui oleh Evra.
Sosok ayah yang sangat tegas atas segala tindakan yang dilakukan oleh anak asuhnya ketika bermain, bahkan jika pemain tersebut bermain dengan baik.
Evra pernah terkena hairdryer treatment ala Sir Alex dalam sebuah pertandingan melawan Tottenham hanya karena mengoper bola kepada Van Der Sar. “Sir Alex dan saya memiliki hubungan yang kuat, dia seperti ayah saya,” ujar Evra menjelaskan di podcast BBC Sounds Eddie Hearn.
“Kami memainkan pertandingan hebat melawan Tottenham, kami unggul 2-0 di babak pertama dan para pemain memuji saya di ruang ganti. Ketika Sir Alex tidak mengatakan apa-apa selama tiga menit, Anda tahu bahwa seseorang dalam masalah.”
“Dia bertanya apakah saya baik-baik saja, dan saya menjawab bahwa saya baik-baik saja. Kemudian dia bertanya apakah saya lelah. Dan kemudian apakah saya pikir saya memainkan permainan yang bagus. Lalu saya katakan padanya ‘ya bos, saya on fire’.” “Kemudian dia memberi saya perawatan pengering rambut yang tepat – itu benar,” ujar Evra lagi.
“Dia berkata kepada saya ‘ini adalah pertandingan terburuk yang pernah Anda mainkan sejak saya merekrut Anda untuk Manchester United ! Mengapa Anda mengoper bola kembali ke Van Der Sar?’,” lanjutnya.
“Saya menjawab ‘karena saya tidak punya pilihan’ dan kemudian dia mengatakan bahwa jika saya melakukannya lagi, dia akan mengeluarkan saya dari tim,” tuturnya menutup. (suara.com)