Dari sejumlah nama pemain Vietnam yang aksinya mentereng, Hoang Duc dinilai paling prospektif. Pemain Viettel kelahiran 11 Januari 1998 ini sudah 11 kali membela Vietnam dan belum mencetak gol.
Hoang Duc punya kemampuan yang sama baiknya saat bertahan dan menyerang. Senjata utama Hoang Duc adalah eksekusi bola mati.
- Bounphachan Bounkong (Laos)
Walau baru berusia 21 tahun, Bounkong sudah menjadi tulang punggung Laos. Pemain Young Elephants ini sudah debut sejak 2018 saat masih 17 tahun. Seiring waktu kemampuan Bounkong pun meningkat.
Pemain yang banyak beroperasi sebagai winger kanan ini punya akselerasi tajam dan umpan silang yang klinis. Itu mengapa pelatih Selvaraj Vengadasalam sangat percaya dengan kualitasnya.
- Witan Sulaeman (Indonesia)
Meski belum mendapat jam tampil bersama Lechia Gdansk, Witan membuktikan pantas main di Eropa. Aksinya di sisi sayap Timnas Indonesia telah membuahkan beberapa assist dan dua gol.
Absennya Egy Maulana Vikri selama babak grup Piala AFF 2020 karena tak dilepas klub, membuat Witan jadi tumpuan. Pemain kelahiran Palu, 8 Oktober 2001 ini pun dianggap Shin Tae Yong sebagai pemain kunci.
- Sieng Chanthea (Kamboja)
Pemain kelahiran 9 September 2002 ini dipuja dan disanjung masyarakat Kamboja sejak 2019. Ketika itu ia debut di timnas dalam usia 16 tahun. Tampil pada menit ke-81 melawan Pakistan, ia langsung mencetak gol.
Kini Chanthea telah berusia 19 dan makin matang. Sejak debut mengesankan itu ia sudah menjalani 13 pertandingan, walau belum mencetak gol lagi. Diyakini Chantea akan membuka pundi gol di Piala AFF.
- Luqman Hakim Shamsudin (Malaysia)
Nama Luqman Hakim mencuat saat tampil di Piala Asia U-16 2018. Pasalnya pemain kelahiran 5 Maret 2002 ini mencetak empat gol saat melawan Tajikistan. Performanya pun menanjak di level U-19.
Karena kualitasnya itu pada 20 September 2019 ia resmi dipinang klub Belgia, Kortrijk selama lima musim. Dalam usia 19 ia pun mendapat debut di timnas Malaysia, yakni melawan Bahrain pada 28 Mei 2021. (cnnindonesia.com)