JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Kemenpora bersama dengan PSSI, BNPB, Kemenkes, dan Polri melakukan rapat koordinasi dan mendiskusikan kelanjutan Liga 1 dan 2 dengan penonton terbatas.
Dalam pertemuan itu, selain Menpora Zainudin Amali, hadir juga Waketum PSSI Iwan Budianto, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Direktur Operasional Sudjarno, Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto, dan Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kartini Rustandi.
Menurut Menpora, PSSI dan PT LIB sudah memaparkan rencana kelanjutan Liga 1 dan 2 dengan penonton. Untuk uji coba akan dilaksanakan saat Babak 8 Besar Liga 2 yang akan dimulai pada 15 Desember 2021 di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor dan Stadion Wibawamukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Menpora melanjutkan pada tahap awal ini bentuknya undangan dan jumlahnya terbatas. “Yang kita lakukan hari ini adalah koordinasi lintas sektoral. Ada PSSI, PT LIB, Kepolisian, BNPB, dan Kemenkes. Setelah ini tentu kita koordinasikan dengan penanggungjawab PPKM wilayah Jawa dan Bali karena ini kan dilakukan di pulau Jawa,” jelas Menpora.
Ketum PSSI Mochamad Iriawan menyampaikan uji coba ini mirip dengan kompetisi pramusim Piala Menpora. “Jika ini sukses akan kita lanjutkan di Seri 4 dan 5 BRI Liga 1 di Bali. Dalam aturan yang ada, memang diperbolehkan 25% dari kapasitas penonton.”
“Tetapi, untuk sementara mungkin belum sampai 25%. Kita akan melihat bagaimana penerapan dengan penonton di dalam stadion saat situasi pandemi covid-19 ini,” imbuhnya.
Asops Kapolri Imam Sugianto menambahkan penyelenggaran 8 Besar Liga 2 membutuhkan pengamanan berbeda. Itu sebabnya waktu satu minggu ini akan dipersiapkan maksimal. “Saya mengimbau coordinator suporter, ayo kita patuhi semua aturan sehingga laga dapat berjalan tertib, aman, dan nyaman,” katanya.
Soal protokol kesehatan, Kartini Rustandi mengakui protokol kesehatan yang diterapkan PSSI sudah berjalan baik. PSSI juga menerapkan juga sistem pedulilindungi. “Kemenkes mendukung penuh PSSI untuk menjalankan liga dengan penonton terbatas ini,” imbuhnya. (rdr)