OLAHRAGA, RADARSUMBAR.COM – Kejayaan Belal Muhammad sebagai juara kelas welter UFC hanya seumur jagung. Gelarnya berhasil dikudeta dalam laga utama UFC 315.
Pada laga yang digelar di Bell Centre, Quebec, Kanada, Sabtu malam (10/5/2025) waktu setempat atau Minggu pagi WIB, Muhammad tumbang dari penantang peringkat lima, Jack Della Maddalena.
Jack Della Maddalena tampil agresif sejak awal. Bermodalkan tujuh kemenangan beruntun di UFC (17 di semua ajang MMA), petarung asal Australia itu langsung menekan Muhammad dengan kombinasi striking cepat dan presisi tinggi.
Belal Muhammad yang mengusung rekor 11 laga tak terkalahkan (10 kemenangan, 1 no-contest) mencoba meladeni dengan sabar. Beberapa pukulan balasan sempat mendarat telak, namun tidak cukup membalikkan arus pertarungan.
“Remember The Name” sempat mencoba lima kali percobaan bantingan, namun empat di antaranya berhasil dipatahkan Della Maddalena.
Bahkan saat akhirnya berhasil membawa Maddalena ke kanvas di ronde keempat, situasi segera berbalik. Maddalena bangkit dan menekan balik sang juara bertahan ke pagar oktagon.
Memasuki ronde kelima, Muhammad tampak mulai frustrasi. Serangannya makin terbaca, sementara Maddalena terus mengobrak-abrik pertahanannya dengan kombinasi pukulan dan sikutan yang mematikan.
Setelah lima ronde penuh tekanan, para juri sepakat memberikan kemenangan angka mutlak kepada Jack Della Maddalena. Sabuk kelas welter pun resmi berpindah tangan.
Kemenangan ini bukan hanya menempatkan Maddalena di puncak divisi, tapi juga membuka pintu duel besar berikutnya—mungkin melawan juara kelas ringan sekaligus petarung pound-for-pound nomor satu, Islam Makhachev.
Namun rencana itu bukan tanpa hambatan. Kedekatan antara Makhachev dan Belal Muhammad yang juga didukung oleh Khabib Nurmagomedov bisa jadi faktor penentu dalam laga perebutan sabuk berikutnya.
“Itu tantangan indah. Islam adalah nomor satu pound-for-pound. Saya siap,” kata Maddalena, yang juga membawa misi membalas kekalahan kompatriotnya, Alexander Volkanovski, dari Makhachev. (rdr)
