MOTOGP, RADARSUMBAR.COM – Aksi MotoGP di Indonesia yang digelar pada awal tahun 2022 sempat dihentikan selama lebih dari satu jam, lantaran guyuran hujan telah menyebabkan debu dan pasir mengotori trek. Bahkan tercipta kondisi berlumpur.
Penghentian sesi dilakukan untuk memungkinkan Marshal menyapu permukaan, sementara pertemuan dadakan diadakan antara pembalap, Dorna Sports dan FIM Safety Officer, Franco Uncini guna menemukan solusi.
Para pembalap kemudian diminta untuk menempuh minimal 20 lap masing-masing dalam upaya mencoba dan membantu membersihkan sirkuit yang kotor. Namun, keputusan ini menuai kritikan dari sejumlah nama.
Tes akhirnya dapat berjalan hingga batas waktu, karena waktu lap meningkat secara signifikan. Meski hanya pembalap Honda, Pol Espargaro yang mampu mencatatkan rekor lap baru 1 menit 32,466 detik.
Usai merampungkan sesi, Morbidelli mengungkapkan ketidaksenangannya atas keputusan pembalap digunakan sebagai pembersih trek yang kotor. “Faktanya adalah bahwa pembalap tidak seharusnya melakukan pekerjaan ini. Mereka tidak seharusnya membersihkan trek ini.”
“Berbahaya berkendara kotor dengan motor MotoGP. Itu sangat berbahaya, itu berbahaya. Tidak ada yang ingin keluar ke trek. Ducati adalah motor yang memiliki banyak grip. Kami melihat banyak pembalap Ducati yang berkendara saat ada kotoran di lintasan.”
“Mereka memutuskan cukup aman untuk pergi ke sana dan membersihkan trek, sementara untuk beberapa pembalap lain tidak demikian. Mereka menunggu sedikit lebih lama. Tapi untungnya beberapa pembalap Ducati dan KTM turun ke lintasan, yang menurut saya adalah motor dengan daya cengkeram mekanis paling banyak.”
“Tetapi untuk memutuskan bersama, ‘Hai teman-teman, mari kita pergi ke trek bersama’, beberapa dari mereka akan takut karena paket mereka tidak memiliki grip seperti pembalap lainnya,” tutup Morbideli. (rdr/ist)
sumber: id.motorsport.com