Ia dan sejumlah pengurus PSP Padang tentu menunggu perintah akan dibawa kemana tim berjuluk “Pandeka Minang” ini karena dalam melakukan persiapan dan mengikuti kompetisi butuh dana yang cukup besar.
Dalam memenuhi hal tersebut tentu pengurus membutuhkan proposal yang harus ditandatangani oleh Ketua Umum PSP Padang untuk mencari sponsor tim dalam mendukung operasional tim.
Irwan bercerita menjadi manajer PSP Padang saat ini bukan perkara mudah karena harus mencari uang untuk kebutuhan tim sementara manajer di tahun-tahun sebelumnya anggaran PSP ini rutin setiap tahun dari APBD Kota Padang.
“Kalau dulu manajer ini hanya menggunakan dana yang sudah dari Pemkot Padang bahkan Pemprov Sumbar juga pernah membantu.”
“Berbeda dengan saat sekarang ini karena saya saja sudah keluarkan Rp400 juta untuk PSP Padang mengikuti kompetisi,” kata dia menambahkan.
Dirinya berharap Ketua Umum PSP Padang segera mengambil sikap dalam hal ini agar tim bisa segera mempersiapkan apa yang perlu dipersiapkan. Apalagi sejumlah pemain PSP Padang di musim lalu sudah banyak yang ditarik tim lain dan ini tentu persoalan besar.
“Kita berharap wali kota Padang bisa duduk bersama untuk membicarakan persoalan ini apalagi kompetisi Liga 3 semakin dekat,” katanya.
Direktur Teknis PSP Padang Joni Effendi meminta agar jangan banyak spekulasi yang bermunculan terikait persiapan PSP Padang di musim ini.
Menurut dia yang berhak mengeluarkan komentar terkait keikutsertaan PSP Padang di kompetisi Liga 3 2022 adalah Ketua Umum PSP Padang Hendri Septa.
“Kita tunggu komentar ketua umum dan mau dibawa kemana tim ini. Apa ketua umum sanggup untuk membawa PSP Padang berkompetisi atau tidak. Jika tidak sanggup tentu letakkan jabatan Ketua Umum PSP Padang itu karena ini adalah amanah yang harus dijalankan dan tidak ada kata sibuk untuk amanah itu,” kata dia. (rdr/ant)