Tak Ada Dana, PSP Padang Terancam Bangkrut

PSP Padang memiliki beban utang mencapai Rp700 jutaan, dana tersebut ditalangi sejumlah pihak saat PSP Padang mengikuti kompetisi Liga 3 musim lalu.

Ketua Umum PSP Padang Hendri Septa bersama Sekum Harris Dt Batuah dan manajer PSP Padang Irwan Afriadi menerima bantuan dari Bank Nagari untuk tim PSP Padang di Palanta Wali Kota Padang, Selasa malam (ANTARA/ MO PSP Padang)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tim sepakbola PSP Padang terancam bubar dan tak dapat mengikuti kompetisi Liga 3 zona Sumatera Barat yang akan digelar pada September atau November 2022 karena belum ada persiapan sedikit pun.

Sekretaris Umum PSP Padang Harris Dt Batuah di Padang, Minggu (31/7/2022) membenarkan hal tersebut bahkan sampai saat ini belum ada kejelasan akan persiapan tim menghadapi kompetisi.

“Untuk kompetisi belum persiapan dan sumber dana yang akan digunakan untuk menjalani kompetisi belum jelas. PSP terancam bubar karena belum ada persiapan,” kata dia.

Terutama masalah dana karena tahun ini PSP Padang tidak boleh lagi menggunakan dana bantuan hibah dari APBD Kota Padang sesuai dengan regulasi yang ada.

Hal ini sudah dibincangkan pengurus dengan Ketua Umum PSP Padang yang juga Wali Kota Padang Hendri Septa namun hasil pembicaraan belum bisa direalisasikan karena kesibukan ketua umum.

“Ketua Umum saat ini fokus untuk mempersiapkan Rakernas Apeksi yang akan digelar di Kota Padang,”kata dia.

Selain itu, PSP Padang memiliki beban utang mencapai Rp700 jutaan, dana tersebut ditalangi sejumlah pihak saat PSP Padang mengikuti kompetisi Liga 3 musim lalu.

“Sebagian besar uang tersebut adalah uang manajer PSP Padang musim lalu Irwan Afriadi dan juga Amril Amin manajer di musim sebelumnya serta tunggakan dana konsumsi pemain PSP Padang dan tunggakan gaji PSP U-17 dan PSP U-15. Jika tim ini akan diakuisisi tentu beban hutang ini harus diselesaikan dahulu,” kata dia.

Sementara manajer PSP Padang Irwan Afriadi menambahkan kondisi saat ini kompetisi Liga 3 Sumbar akan dimulai namun sampai saat ini belum ada instruksi dari Ketua Umum PSP Padang.

“Kita sudah mencoba berkomunikasi baik melalui telepon maupun pesan untuk meminta waktu rapat terkait persoalan ini namun hingga hari ini belum ada tanggapan,” kata dia.

Ia dan sejumlah pengurus PSP Padang tentu menunggu perintah akan dibawa kemana tim berjuluk “Pandeka Minang” ini karena dalam melakukan persiapan dan mengikuti kompetisi butuh dana yang cukup besar.

Dalam memenuhi hal tersebut tentu pengurus membutuhkan proposal yang harus ditandatangani oleh Ketua Umum PSP Padang untuk mencari sponsor tim dalam mendukung operasional tim.

Irwan bercerita menjadi manajer PSP Padang saat ini bukan perkara mudah karena harus mencari uang untuk kebutuhan tim sementara manajer di tahun-tahun sebelumnya anggaran PSP ini rutin setiap tahun dari APBD Kota Padang.

“Kalau dulu manajer ini hanya menggunakan dana yang sudah dari Pemkot Padang bahkan Pemprov Sumbar juga pernah membantu.”

“Berbeda dengan saat sekarang ini karena saya saja sudah keluarkan Rp400 juta untuk PSP Padang mengikuti kompetisi,” kata dia menambahkan.

Dirinya berharap Ketua Umum PSP Padang segera mengambil sikap dalam hal ini agar tim bisa segera mempersiapkan apa yang perlu dipersiapkan. Apalagi sejumlah pemain PSP Padang di musim lalu sudah banyak yang ditarik tim lain dan ini tentu persoalan besar.

“Kita berharap wali kota Padang bisa duduk bersama untuk membicarakan persoalan ini apalagi kompetisi Liga 3 semakin dekat,” katanya.

Direktur Teknis PSP Padang Joni Effendi meminta agar jangan banyak spekulasi yang bermunculan terikait persiapan PSP Padang di musim ini.

Menurut dia yang berhak mengeluarkan komentar terkait keikutsertaan PSP Padang di kompetisi Liga 3 2022 adalah Ketua Umum PSP Padang Hendri Septa.

“Kita tunggu komentar ketua umum dan mau dibawa kemana tim ini. Apa ketua umum sanggup untuk membawa PSP Padang berkompetisi atau tidak. Jika tidak sanggup tentu letakkan jabatan Ketua Umum PSP Padang itu karena ini adalah amanah yang harus dijalankan dan tidak ada kata sibuk untuk amanah itu,” kata dia. (rdr/ant)

Exit mobile version