Tak ayal, sebut Andre Rosiade, kualitas dan prestasi olahraga Sumbar mengkhawatirkan. Karena tidak memiliki tempat latihan yang memadai. “Pemimpin Sumbar harus jelas visinya, dan gerakannya harus cepat. Kalau saya jadi Gubernur Sumbar, insya Allah kita selesaikan dalam dua tahun. Dan tuntaskan pembangunan gedung olahraga indoor,” kata ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre juga melihat, GOR Haji Agus Salim (GHAS) di Kota Padang juga tidak terawat dan kondisinya kurang layak. Karena fasilitas yang buruk dan cenderung tidak terawat dan tidak ada pengembangan berarti. “GHAS sekarang dipakai untuk kandang Semen Padang FC. Untuk rehabnya saja, klub yang mendanai. Tentu hanya bisa memperbaiki rumput dan lampu stadion saja, bukan secara umum,” kata Andre Rosiade.
Sekretaris Jenderal PB FORKI Raja Sapta Ervian juga sempat menyinggung minimnya fasilitas olahraga di Sumbar. Dia meminta Pemprov Sumbar membangun dan memperkuat fasilitas olahraga untuk menunjang prestasi. “Kalau mau cetak atlet berprestasi, harus banyak kompetisi. Kompetisi harus ditunjang sarana dan prasarana,” katanya.
Kata Ervian, saat ini yang mencuat adalah, olahraga harus dapat didukung oleh Pemda, termasuk di Sumbar. “Ada provinsi yang menggelar Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) dan lainnya. Bahkan digaji negara, disekolahkan, dilatih. Mereka yang akan mendapatkan medali. Tentunya sarana dan prasarananya juga harus disiapkan,” katanya. (rdr)