Mayweather Kritik Status “Petinju Terhebat” Muhammad Ali, Begini Tanggapan Nico Ali Walsh

"Jelas saya sangat memikirkan kakek saya. Saya merindukannya. Ini adalah perjalanan yang emosional"

Nico Ali Walsh, cucu Muhammad Ali dengan tato wajah kakeknya di tangan kanan. (Twitter/Arash Markazi)

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Cucu petinju legendaris Muhammad Ali, Nico Ali Walsh menjadi sorotan usai meraih kemenangan dalam debut profesionalnya di dunia tinju. Dia menang KO atas Jordan Weeks.

Nico Ali Walsh merupakan putra dari pasangan Robert Walsh dan Rasheda Ali yang merupakan putri dari Muhammad Ali. Usia Nico saat ini masih 21 tahun. Pada Juni 2021 lalu, Nico menandatangani kontrak dengan Top Rank Boxing besutan Bob Arum. Dan ini adalah duel pertamanya di negara bagian Oklahoma, Amerika Serikat.

Nico tampil agresif dalam pertandingan kemarin. Dia berhasil menjatuhkan Weeks di pertengahan ronde pertama dan wasit menghentikan pertarungan ketika memasuki satu menit 49 detik. Diakui Nico, ketika bertanding, sosok sang kakek yang ada dalam pikirannya. Baginya debut profesional sebagai petinju adalah momen yang emosional.

“Jelas saya sangat memikirkan kakek saya. Saya merindukannya. Ini adalah perjalanan yang emosional,” kata Nico, dikutip dari ESPN.

Kini, semua mata pecinta tinju dunia akan mengarah kepadanya. Dan, secara otomatis, Nico ke depan akan memiliki banyak tekanan. Apalagi sampai sekarang, banyak orang menganggap Muhammad Ali adalah petinju dengan gaya bertarung terbaik yang pernah ada.

Nico yang fenomenal ditanya tentang pernyataan kontroversial legenda tinju dunia Floyd Mayweather Jr terkait kakeknya, Muhammad Ali. Mayweather beberapa waktu lalu pernah menyatakan tidak terima kalau Ali disebut menjadi yang terhebat sepanjang masa.

Sebaliknya, Mayweather merasa pantas mendapatkan status itu karena tidak pernah menelan kekalahan di sepanjang kariernya. Mayweather menyinggung karier Muhammad Ali yang disebut payah saat bertanding melawan petinju minim pengalaman seperti Leon Spinks.

Petarung berjuluk The Money itu juga menyindir Muhammad Ali yang pernah kalah tiga kali melawan petinju sama yakni Ken Norton.

Mengacu pada fakta-fakta itulah, Mayweather menilai dirinya lebih pantas menjadi ikon tinju saat ini. Dia merasa berada di atas Muhammad Ali atau bahkan Mike Tyson. Lebih keras lagi, Mayweather menempatkan Ali di peringkat kelima petinju terbaik sepanjang masa versinya.

Menanggappi hal itu, Nico Ali menyebut sudah lama tahu bahwa Mayweather tidak menyukai kakeknya. Dia juga mengungkapkan, penilaian Mawyeather pada kakeknya terlalu rendah.

“Ya, tampaknya sangat rendah. Saya selalu mendapat kesan bahwa mungkin Mayweather tidak menyukainya seperti petarung lainnya, tapi, tidak apa-apa, masing-masing punya penialaian sendiri,” kata Nico kepada Sportbible.

“Semua orang menyebut kakek saya sebagai ‘terhebat’ dan Floyd menyebut dirinya sebagai ‘terhebat selamanya’. Saya merasa siapa pun di posisi itu akan sedikit kesal jika semua orang menyebut orang lain yang terhebat dan Anda pikir Anda yang terhebat,” sambungnya. (*)

Sumber: viva.co.id
Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version