BOLA, RADARSUMBAR.COM – PSSI secara serius mengimplementasikan program kerja bidang perwasitan guna meningkatkan pengembangan wasit, terutama dalam hal VAR.
Setelah memulai program kerja dengan melakukan seleksi, kursus dan lokakarya terhadap wasit yang akan bertugas di Liga.
PSSI bersama operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) kemudian mendatangkan instruktur FIFA, Subkhiddin untuk melakukan program pelatihan Video Assistant Referee (VAR).
Ini merupakan rangkaian dari program pelatihan VAR yang kedua. Program pelatihan VAR ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 18Juli hingga 20 Juli 2023 di Jakarta.
Adapun program pelatihan yang dilakukan per harinya akan dibagi dalam beberapa sesi sesuai dengan materi pengenalan sistem VAR yang akan diterapkan.
Dalam program pelatihan ini setiap hari para peserta akan dipresentasikan materi-materi dasar dan pengenalan terkait sistem ini.
Hal yang paling mendasar tentu adalah Law of The Game (LoTG) yang menjadi pedoman untuk mengambil keputusan.
Di akhir program pelatihan, akan ada tes bagi semua peserta terkait semua materi yang dipresentasikan selama 3 hari.
Hari pertama pelatihan, para peserta pun akan diwajibkan untuk mempelajari LoTG tahun 2023-2024 diikuti materi pengenalan dan analisis pendukung lainnya.
Sementara di hari kedua dan ketiga, para peserta akan mempelajari hal-hal teknis terkait pengambiln keputusan, diikuti trivia/kuis dan tes dengan menyaksikan rekaman video sebelum akhirnya menutup program dengan kesimpulan.
Seperti diketahui VAR adalah teknologi kamera video yang sudah lazim digunakan di dunia sepakbola internasional untuk membantu wasit agar dapat memimpin laga sepak bola dengan tertib dan adil sesuai peraturan.
Teknologi VAR untuk kali pertama telah diuji coba pada laga internasional antara Perancis melawan Italia pada Juni 2016.
Melihat kesuksesan penggunaannya, Induk Federasi Sepakbola (FIFA) pun sudah menerapkan teknologi ini untuk pertama kali pada gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia.
Teknologi pendukung VAR diharapkan dapat mulai diterapkan pada Liga profesional yang bergulir di Indonesia. (rdr)