JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Penasihat Semen Padang FC, Andre Rosiade, mengungkit laporan dugaan pelanggaran Sriwijaya FC ke PSSI beberapa waktu lalu. Andre yang juga Anggota Komisi VI DPR itu mengatakan laporan Semen Padang itu menjadi pertaruhan transformasi PSSI.
Pada 4 Oktober lalu, Semen Padang FC ditemani Andre melaporkan dugaan pelanggaran Sriwijaya FC ke PSSI. Dugaan pelanggaran yang dilaporkan adalah saat Semen Padang FC bertanding melawan Sriwijaya FC pada 1 Oktober.
Semen padang FC melaporkan Sriwijaya FC atas dugaan penggunaan pemain tidak sah. Menindaklanjuti laporan itu, Semen Padang kembali mengirim surat ke PSSI dan PT Liga Indonesia per 12 Oktober.
Andre mengatakan laporan Semen padang ini menjadi pertaruhan transformasi PSSI. Dia menegaskan Sriwijaya FC melanggar kode disiplin PSSI 2023 Pasal 56 tentang pemain tidak sah.
“Laporan Semen Padang ini jadi pertaruhan transformasi PSSI. Dengan semangat transformasi sepakbola Indonesia, kami sangat mengharapkan kejelasan dan transparansi dalam proses pelanggaran regulasi tersebut,” kata Andre kepada wartawan, Jumat (13/10/2023).
Dalam suratnya, Semen Padang FC juga menyebut Sriwijaya FC melanggar Regulasi kompetisi Pegadaian Liga 2 Pasal 23. Aturan tersebut memuat kewajiban klub memainkan minimal 1 orang pemain U-21. “Kami menanti respons PSSI atas pengaduan kami,” ujar Andre.
Diketahui, sebagai laporan manajemen Semen Padang FC atas dugaan match fixing dan pelanggaran regulasi saat laga melawan Sriwijaya pada pekan keempat Pegadaian Liga 2 2023/2024 sudah mendapat tanggapan dari PSSI.
Asisten wasit Ahmad Maulana Rusnandi yang memimpin pertandingan tersebut resmi mendapatkan sanksi pembinaan selama 2 pekan, mulai pekan ke-5 hingga pekan ke-6 Pegadaian Liga 2 2023/2024.
Selama masa sanksi itu, asisten wasit tersebut diistirahatkan atau mendapat larangan bertugas. Selain itu, sanksi untuk pelanggaran regulasi pemain U-21 yang dilakukan oleh tim Laskar Wong Kito masih dalam pemeriksaan Komdis PSSI. (rdr)