SURABAYA, RADARSUMBAR.COM – Laga perdana Piala Dunia U-17 2023 telah berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Tuan rumah Indonesia langsung bertemu dengan Ekuador pada Jumat (10/11/2023) malam.
Pertandingan ini menjadi menarik lantaran baru pertama kalinya Timnas Indonesia U-17 terjun di iven tersebut dan menjadi tuan rumah.
Tidak hanya itu, sosok yang mencuri perhatian adalah sang kiper, Ikram Al Ghiffari yang langsung dipercaya menjadi starter oleh Pelatih Bima Sakti.
Ikram merupakan pemain didikan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Barat (Sumbar).
Dia diketahui berasal dari Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumbar.
Menjadi pemain Timnas bukanlah hal yang baru bagi pemain dengan tinggi 180 sentimeter tersebut.
Ia pernah mengikuti seleksi untuk posisi penjaga gawang dan masuk pada gelombang kedua Timnas U-16 beberapa tahun lalu di Jakarta.
Ia mengawali karir sepakbolanya dengan di Sekolah Sepakbola (SSB) Remaja Tarusan sejak usia 11 tahun.
Setelah itu, anak dari pasangan suami istri (pasutri) Ramli dan Asra Syafal itu telah melalangbuana di berbagai tim, sebut saja SSB Kota Padang, Payakumbuh hingga Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Dalam bidang akademik, Ikram Al Ghiffari juga terpilih menjadi peserta didik di PPLP Sumbar tahun 2021 dari cabang olahraga sepakbola.
Selain Ikram, kompatriotnya di PPLP Sumbar yakni, Nabil Asyura juga dipercaya untuk masuk ke dalam Timnas U-17.
“PPLP Sumbar jadi makin termotivasi untuk mencari dan mencetak atlet. Khususnya atlet di cabang olahraga sepak bola,” kata Pelatih PPLP Sumbar, Dedi Umar kepada awak media.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar, Maifrizon mengaku sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh Ikram dan Nabil.
“Membela sebuah Timnas adalah destinasi akhir bagi setiap atlet, termasuk sepakbola. Saya rasa, baik Ikram dan Nabil telah berjuang keras agar bisa dipercaya agar bisa masuk ke Timnas. Ini merupakan aset bagi Sumbar khususnya dan Indonesia secara keseluruhan dan harus dijaga serta dibina secara berkesinambungan,” tutur Maifrizon. (rdr)
