Usai Dibeli Pangeran Arab Saudi, Manajemen Newcastle United Rekrut Legenda Klub

"Tentu saja kami memiliki ambisi yang sama dengan Manchester City dan PSG dalam hal meraih trofi, tentu saja, tetapi itu akan memakan waktu"

Patung Bobby Robson di stadion St James Park milik Newcastle United. ANTARA/Reuters/LEE SMITH.

JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Direktur Newcastle United, Amanda Staveley mengatakan tanpa ragu bahwa klubnya mengikuti jejak Manchester City dan PSG. Ini setelah Public Investment Fund yang didukung Saudi menyelesaikan pembelian Newcastle senilai £305 juta pada Kamis kemarin.

ManCity dan PSG sama-sama menikmati sukses besar berkat investor kaya dari Timur Tengah, dan Staveley berpikir Newcastle dapat melakukan hal yang sama. Bahwa Newcastle akan bisa kembali merengkuh trofi juara.

“Tentu saja kami memiliki ambisi yang sama dengan Manchester City dan PSG dalam hal meraih trofi, tentu saja, tetapi itu akan memakan waktu,” kata Staveley seperti dilansir Tribal Football, Jumat 8 Oktober 2021.

“Apakah kami ingin memenangkan Premier League dalam lima hingga 10 tahun ke depan? Ya. Pengambilalihan ini sangat transformatif. Kami ingin meraih trofi. Tetapi meraih trofi membutuhkan investasi, waktu, kesabaran, dan kerja tim.”

Setelah memiliki pemilik baru yang kaya-raya, langkah pertama yang dilakukan manajemen Newcastle adalah kembali merekrut para legenda klub untuk bekerjasama. Kehadiran para legenda diharapkan bisa mendongkrak kepercayaan diri. The Daily Mails mengabarkan, manajemen klub telah menghubungi Alan Shearer dan Kevin Keegan untuk kembali ke St. James’ Park. Tidak jelas peran apa yang ditawarkan pasangan ini, tetapi kemungkinan besar mereka adalah duta besar.

Pembelian Newcastle United

Seperti diberitakan sebelumnya, Newcastle resmi dibeli oleh konsorsium dari Arab Saudi melalui Public Investment Fund. Perusahaan milik Muhammad bin Salman itu mengambil alih 100 persen kepemilikan The Toon dari tangan pemilik sebelumnya, Mike Ashley. Sejatinya, proses akuisisi ini sudah berjalan sejak 2020 lalu. Namun, sempat ditentang karena kesepakatan itu diduga merupakan upaya otoritas Arab Saudi untuk ‘cuci tangan’ atas caatan buruk mereka soal hak siar.

Namun pengambil-alihan kini telah resmi rampung setelah pihak Premier League pun menyatakan, telah menerima “jaminan yang mengikat secara hukum” bahwa pemerintah Arab Saudi tidak akan mengendalikan klub. (viva.co.id)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version