MEDAN, RADARSUMBAR.COM – Semen Padang FC (SPFC) harus berbagi poin dengan PSMS dalam laga leg 2 Grup X babak 12 Besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 menghadapi PSMS di Lubuk Pakam.
Setidaknya, wasit Hamdi mengeluarkan tiga kartu merah dan sekitar lima kartu kuning dalam pertandingan ini. Dua kartu merah untuk pemain PSMS dan satu kartu merah untuk pemain Semen Padang FC.
Sejak babak pertama, pertandingan langsung berjalan dengan tempo yang sangat tinggi. PSMS yang bermain ngotot ingin mendapatkan poin penuh di kandang guna mengamankan asa lolos ke semifinal.
PSMS yang bermain di depan pendukungnya sendiri terus menekan lini pertahanan Semen Padang FC. Berulang-ulang, para pemain sayap dan pemain depan tim Ayam Kinantan terus merepotkan Ahmad Iqbal Bachtiar.
Namun, petaka itu datang dari serangan cepat yang dibangun oleh lini tengah anak asuhan Legimin Rahardjo. Di menit ke-33, Ihsan Chan yang mendapatkan bola melakukan tusukan dan langsung menembak keras kearah gawang tim Kabau Sirah. Bola melesat keras dan tak bisa ditepis Iqbal Bachtiar.
Skor berubah 1-0. Unggul satu gol, PSMS terus menekan para pemain Semen Padang FC. Kenneth Ngwoke yang terisolir di lini depan juga sulit mengembangkan permainan. Begitu juga dengan lini tengah yang tidak begitu berjalan.
Di menit akhir babak pertama, wasit pun memberikan kartu merah untuk Syaiful Ramadhan setelah melakukan tekel keras kepada pemain PSMS. Alhasil, hingga turun minum SPFC harus bermain dengan 10 orang.
Memasuki babak kedua, coach Delfiadri mulai mengubah strategi dengan memasukkan gelandang bertahan, Dwiki Arya dan juga Vivi Asriza untuk menambah daya gedor di lini depan.
Benar saja, serangan cepat nan efektif yang dilakukan oleh anak-anak dari Indarung ini menghasilkan gol dari Vivi Asriza setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang pada menit ke-51. Skor pun berubah 1-1.
Pertandingan pun langsung berjalan dengan tensi tinggi. Anak-anak Ayam Kinantan tak mau kehilangan muka di hadapan pendukung sendiri dan juga ingin mendapatkan poin penuh agar bisa melaju lagi ke Liga 1.
Sebaliknya, Semen Padang FC pun mulai bermain cepat dan melakukan serangan ke lini pertahanan PSMS. Aksi saling jegal dan tekel pun tak terelakkan di lapangan hingga berujung di kartu merahnya Martua Sandeni Sidabutar.
Bermain sama-sama dengan 10 orang, Semen Padang FC mulai mengkreasi serangan untuk menambah gol. Tapi, PSMS tidak menyerah. Serangan demi serangan yang dilancarkan belum berhasil menambah gol.
Di akhir-akhir pertandingan, sebuah insiden malah membuat PSMS harus kehilangan Nico Malau karena diusir wasit. Dia diberi kartu merah lantaran melakukan dorongan kepada Rosad Setiawan.
Dengan 9 pemain, PSMS masih terus melakukan serangan ke lini pertahanan Semen Padang FC. Sementara, tim Kabau Sirah masih berupaya melakukan serangan balik cepat untuk merubah kedudukan. Hingga pertandingan berakhir, skor 1-1 tak berubah.
Hasil ini masih tetap mengamankan Semen Padang FC di puncak klasemen Grup X Babak 12 Besar Pegadaian Liga 2 2023/2024 dengan torehan 6 poin dari tiga seri dan satu kemenangan.
Sementara, pertandingan lain, Persiraja berhasil menghajar PSIM Yogyakarta dengan skor telak 3-1. Hasil ini juga membawanya ke peringkat dua klasemen sementara dengan torehan 6 poin. (rdr)
Komentar