“Kami rasa, konsep TdS yang sepenuhnya sport tourism ini akan menjawab berbagai pertanyaan soal dampak langsung iven TdS selama ini bagi masyarakat. Sebab, konsep baru ini akan mengedepankan unsur pariwisata, yang menargetkan 1.600 lebih peserta. Mereka akan menetap di Sumbar selama tiga hari untuk mengikuti iven yang hanya digelar satu hari,” ujar Gubernur lagi.
Gubernur berharap, rencana TdS dalam rangkaian ICS dapat digelar berbarengan dengan puncak peringatan Hari Jadi Provinsi Sumbar pada 1 Oktober 2024 mendatang. Ia meyakini, akan semakin banyak pihak yang terlibat untuk mendukung TdS dengan konsep baru tersebut, karena juga akan membuka peluang pasar bagi berbagai destinasi pariwisata dan produk UMKM Sumbar.
Sementara itu, Santi dari Fiva Sport Indonesia selaku penyelenggara iven ICS 2024 turut meyakini bahwa TdS dengan konsep baru tersebut akan mendatangkan keuntungan besar bagi masyarakat dan pemerintah melalui penerimaan pajak. Terlebih, TdS sebelumnya sudah memiliki nama besar, dan Sumbar memiliki potensi luar biasa di sektor wisata, kuliner, dan rute jalan yang sangat menantang bagi para pesepeda.
“Melibatkan TdS dalam Indonesia Cycling Series 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi kami selaku penyelenggara. Sebab, ICS tidak hanya fokus pada olahraga, melainkan juga fokus pada aspek pariwisata. Untuk kemasan, TdS sangat layak dikemas dengan menempelkan entitas kebudayaan lokal di dalamnya. Kami sangat yakin ini akan memberikan dampak yang lebih nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi Gubernur dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumbar, Maifrizon; Kadis Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal; Kabiro Administrasi Pimpinan Setdaprov Sumbar, Mursalim; Kabid Promosi Dinas Pariwisata Sumbar, Asril, dan sejumlah pejabat lain di lingkup Pemprov Sumbar. (rdr)