Persiraja kokoh di puncak klasemen dengan 30 poin, diikuti PSKC Cimahi (27 poin) dan PSPS Pekanbaru (26 poin).
PSMS Medan kini menghadapi situasi sulit. Sejak terdegradasi dari Liga 1 pada tahun 2018, klub legendaris ini telah bergonta-ganti pelatih, dengan total sembilan nama berbeda mencoba mengembalikan kejayaan tim.
Namun, hasilnya tetap nihil. Kegagalan demi kegagalan hanya memperpanjang derita klub yang pernah menjadi salah satu raksasa sepak bola Indonesia.
Kegagalan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai masa depan PSMS Medan. Apakah manajemen akan kembali merombak tim dan staf kepelatihan?
Atau justru mencoba membangun konsistensi dengan memberi kesempatan lebih lama pada Nil Maizar? Satu hal yang pasti, perjuangan PSMS Medan musim ini belum usai.
PSMS adalah simbol kebanggaan Sumatera Utara. Mereka harus berjuang di play-off degradasi untuk mempertahankan eksistensi di Liga 2.
Namun, tanpa perbaikan signifikan, baik dari sisi manajemen, strategi, maupun mental pemain, ambisi untuk kembali ke Liga 1 hanya akan menjadi angan-angan yang terus tertunda.
Dukungan penuh dari seluruh elemen, termasuk suporter fanatik mereka, menjadi kunci agar Ayam Kinantan kembali terbang tinggi di kancah sepak bola nasional. (rdr)
Komentar