BOLA, RADARSUMBAR.COM – Semen Padang FC (SPFC) sepertinya tidak lepas dari permasalahan sejak berada di BRI Liga 1 2024/2025. Mulai dari prestasi tim yang belum beranjak dari zona merah hingga permasalahan internal di dalam tim.
Teranyar, postingan dari dua pemain Semen Padang FC viral di media sosial yakni, kiper Miswar Syahputra dan pemain sayap lincah Romadon.
Dalam postingan kedua pemain tersebut, dituliskan bahwasanya mereka meminta gaji yang belum dibayarkan dan menunggu jawaban dari manajemen, dalam hal ini CEO Semen Padang FC.
“Assalamualaikum pak CEO @winbernadino Tolong Gaji saya di bayar ya pak,jangan bapak lari dari saya,saya sudah coba hubungi bapak dari kmrin,tapi bapak tdak jawab saya,jadi hari ini tolong di selesaikan gaji saya ya pak,” tulis akun Miswar Syahputra, @miswarsyahputra di story.
“Pak @andre.rosiade mohon bantuannya pak, ceo bapak menahan gaji saya tanpa sebab,padahal saya sudah bekerja 1 bulan penuh,tapi gaji saya di tahan sama pak win pak. Tolong bantuannya pak,” tulisnya kemudian.
Sementara itu, sayap Semen Padang FC yang beberapa hari lalu menyatakan mundur, Romadon juga membuat postingan yang sama di story instagramnya @madoon90.
“Tolong respon nya dong saya cuma meminta hak saya aja masak harus di persulit gini, yang lain pada di kasih masak cuma kami bertiga yang di tahan gaji nya, mana tiganya orang Aceh lagi, masak tim sekelas itu tega menahan hak orang, apa gak pikir kami cuma ada pemasukan di bola aja untuk menghidupi keluarga, apalgi saya sebatang kara tulang punggung keluarga, tolong dong pak hari nurani nya,” tulis Madon.
Postingan tersebut langsung memantik amarah dari suporter dan pendukung setia Semen Padang FC. Banyak diantaranya yang meneruskan pesan tersebut ke penasihat tim Andre Rosiade.
Dalam story-nya, Andre Rosiade pun menulis beberapa poin yang disebut disampaikan oleh CEO Semen Padang FC, Win Bernadino.
Tertulis dalam story tersebut, gaji pemain-pemain tersebut sengaja ditahan sampai awal Desember karena ada diantara mereka yang indisipliner.
Kemudian, ada yang tidak mengikuti latihan dan pulang kampung tanpa pemberitahuan dan tanpa izin.
Lalu, ada yang mengaku berpura-pura sakit karena tidak dibawa away, tapi pada saat away keluar mess dan nongkrong dimana-mana.
Ada pula yang bermalas-malasan latihan karena sudah merasa tidak masuk skema pelatih. Juga, ada yang menolak untuk diminta menambah latihan karena alasannya sudah capek.
Terakhir, mereka semua sudah mengundurkan diri dengan alasan keluarga, tapi ternyata ada yang sudah latihan dengan klub lain.
Prinsipnya Semen Padang FC akan tetap membayarkan hak mereka sesuai dgn kewajiban yg telah mereka jalani secara adil. (rdr)
Komentar