PADANG, RADARSUMBAR.COM – Semen Padang FC (SPFC) catatkan hasil buruk di putaran pertama BRI Liga 1 2024/25 usai dikalahkan Arema FC dengan skor 1-2 di Stadion Agus Salim Padang, Jumat (27/12/2024).
Kekalahan itu tentu saja memantik emosi para suporter dan pendukung setia tim Kabau Sirah. Tentu saja, gaung perubahan sudah disuarakan, baik itu dari penasihat dan manajemen tim.
“Evaluasi pasti dilakukan. Pemain baru baik asing dan lokal akan segera datang. Semua yang cinta @semenpadangfcid pasti ingin bertahan di Liga 1. Apolai alah puluhan miliar pitih habis. Kalo memang cinta. TOLONG HENTIKAN DOA BURUAK TURUN KA LIGA 2. Berang buliah, Kritik buliah, tapi tolong hentikan doa buruak. Suporter tim lain acok mengkritik tim mereka tapi indak ado yang mendoakan degradasi,” tulis Andre Rosiade di akun instagram resminya.
Sebagai penasihat dan juga pecinta Semen Padang FC, Andre Rosiade menyuarakan perubahan besar-besaran di dalam tim Kabau Sirah.
“Saya pastikan, akan ada perubahan besar-besaran di dalam tim pada putaran kedua nanti,” tegas Andre diwawancarai saat kunjungan ke tol Padang-Sicincin awal Desember lalu.
Dia menyebut, kondisi yang terjadi dengan tim Kabau Sirah saat ini memang sangat terpuruk. Semua yang cinta dengan klub kebanggaan Urang Awak ini juga pasti sangat kecewa.
Dijelaskan Andre, kekecewaan itu pun diperparah dengan banyaknya gelontoran uang yang dikeluarkan sejak awal musim oleh manajemen. Mulai dari memperbaiki stadion, dari tak layak hingga dipakai untuk Liga 1.
“Itu diperbaiki secara bertahap, keluar uang secara bertahap tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah,” tuturnya.
Disebut Andre, perbaikan yang dilakukan dari sejak menukar rumput lapangan, renovasi kondisi stadion sampai pengadaan LED dan rencana pemasangan scoring board 8×6 meter yang baru dilakukan awal putaran kedua.
“Di awal sesi kedua, kita berencana biayai lagi dengan uang sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah daerah padahal stadion itu adalah tanggung jawab pemerintah daerah,” jelasnya.
Andre juga menjelaskan, pengeluaran yang dilakukan oleh manajemen saat awal Liga 1 bergulir itu sudah lebih dari Rp15 miliar dan kesemuanya adalah dana dari manajemen Semen Padang FC.
Total Rp 15 miliar itu adalah rincian dari, promosi dari Liga 2 ke Liga 1 dengan membeli saham PT LIB Rp5 miliar, perbaikan lapangan juga sudah keluar Rp12 miliar.
Kemudian, karena hukuman larangan penonton, karena tindakan anarkis oknum suporter, manajemen juga menghabiskan uang Rp2,1 miliar untuk menggelar pertandingan home di luar kandang.
“Itu kerugiannya. Kita habis totalnya di awal kompetisi itu sudah Rp15 miliar, diluar uang untuk mengontrak pemain.”
“Saya sampaikan ini supaya suporter tahu, tidak benar manajemen tidak serius untuk bekerja keras memenuhi ekspetasi. Jadi tidak janji omon-omon, ini realitanya,” ungkap Andre.
Untuk itu, kata Andre, pada putaran kedua nanti dipastikan ada pembenahan besar-besaran di dalam tim. Tim pelatih sudah melakukan evaluasi untuk menyelamatkan Semen Padang FC.
“Saya pastikan ada rekrutan pemain baru, besar-besaran. Sekarang tim pelatih lakukan rekrutmen baik lokal maupun asing, kita tak ingin degradasi, kita ingin selamatkan Semen Padang FC,” tutupnya. (rdr)