PADANG, RADARSUMBAR.COM – CEO Semen Padang FC (SPFC), Win Bernadino, memberikan penjelasan terkait tudingan utang kepada mantan pemain asing, Charlie Scott.
Dia menegaskan bahwa selama pemain bersangkutan membela Tim Kabau Sirah, tidak ada tunggakan gaji. Tidak seperti yang diceritakan di media sosial.
Yang belum diselesaikan adalah kompensasi pemutusan kontrak, yang rencananya akan dibayarkan setelah kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 berakhir.
“Kalau masalah gaji pas yang bersangkutan di SPFC tidak ada yang nunggak. Yang belum diselesaikan adalah kompensasi pemutusan kontraknya,” ujar Win kepada Radarsumbar, Sabtu malam.
Ia menyebut bahwa semua pemain asing yang dilepas di putaran pertama sudah menyepakati kompensasi yang dinegosiasikan bersama manajemen. Namun, memang ada beberapa yang sudah melewati tenggat waktu dan kini dijadwalkan ulang.
“Memang pemain asing yang dilepas di putaran 1, hasil negosiasi kompensasinya telah disepakati. Memang ada beberapa yang sudah lewat tenggat waktu dan di-reschedule. Rencananya nanti di akhir kompetisi Liga 1 akan diselesaikan segera,” tambahnya.
Win juga memastikan bahwa keterlambatan ini tidak berkaitan dengan performa tim yang sempat terpuruk di putaran pertama.
“Terkait dengan klasemen di putaran 1 SPFC di zona merah, itu tidak ada terjadi keterlambatan pembayaran gaji ke pemain dan ofisial,” tegasnya.
Manajemen saat ini disebut tengah fokus penuh untuk mengamankan posisi klub agar tidak terdegradasi dari kasta tertinggi sepak bola nasional.
Sebelumnya, mantan pemain Tim Kabau Sirah, Charlie Scott, melontarkan kritik kepada manajemen klub lewat kolom komentar di media sosial, menagih pembayaran kompensasi yang disebutnya belum diterima meski sudah lewat tenggat waktu.
“Saya dengan sabar menunggu Anda membayar utang Anda,” tulis Charlie, menyinggung komentar Andre Rosiade soal mafia bola.
Menanggapi hal tersebut, Andre Rosiade, penasihat Semen Padang sekaligus mertua dari bek Timnas Pratama Arhan, memberikan klarifikasi bahwa yang dimaksud adalah kompensasi, bukan gaji.
“Yang belum dibayar itu kompensasi kan, memang ada jadwalnya. Sama seperti STY yang dicicil kompensasinya karena dipecat,” tulis Andre di kolom komentar.
Andre sebelumnya juga sempat melontarkan kritik kepada wasit Liga 1 dan meminta Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk memperketat pengawasan terhadap perangkat pertandingan menjelang akhir musim, agar tidak ada tim dari daerah yang dirugikan. (rdr)





















