Oleh: Wahyudi Agus (Kak Yoed)
Jurnalis Televisi, Aktivis dan Pemerhati Pramuka Sumbar
Akhirnya KPU Sumbar, pada 29 Agustus 2024 pukul 23.59 WIB menutup pendaftaran Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar periode 2024 – 2029.
Incumbent Gubernur Sumbar, Mahyeldi yang menggandeng Vasco Ruseimy dengan percaya diri datang ke KPU Sumbar di Jalan Pramuka Raya menaiki bendi.
Mahyeldi – Vasco diusung lima partai besar di antaranya PKS, Gerindra, Demokrat, Perindo dan PBB. Digadang-gadang oleh partai pengusung bahwa pasangan ini bakal menang 80 persen.
Sementara, ‘sang kapten’ yang memiliki jargon ‘Otewe Sumbar’ demi perubahan datang ke KPU Sumbar dengan ribuan pendukung dari berbagai kalangan.
Iya. Epyardi Asda menggandeng mantan Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar yang juga diusung beragam partai besar. Yakni, PAN, Nasdem, Golkar, PDIP, Partai Gelora dan Partai Buruh.
Tak kalah menarik, jika Mahyeldi – Vasco datang ke KPU naik bendi, sementara Epyardi – Ekos datang dengan mengendarai ATV. Motor mini dengan roda empat, semua pasti tahu.
Namun, Ka Kwarda 03 Sumbar yakni Kak Audi Joinaldy tidak ikut kontestasi. Hiruk pikuk politik jelang pendaftaran membuat Kak Audy memutuskan untuk fokus menuntaskan masa jabatan Sebagai Waki Gubernur Sumbar dan bisa jadi kembali menjadi pengusaha.
Bagaimana dengan jabatan beliau sebagai Ketua Kwarda 03 Sumbar? Yah tetaplah hingga 2027. Meskipun pada Februari 2025 mendatang Uda Wagub ini tidak lagi menjabat sebagai Wagub. Jika mundur, Musdalub wajib hukumnya.
Kita bisa lihat dari hari ini hingga dilantiknya pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur pilihan rakyat Sumbar di Februari nanti. Apakah wagubnya Vasco Ruseimy atau Ekos Albar.
Dan dari kedua tokoh muda ini tentu akan mulai dilirik-lirik dan didekati oleh orang-orang tertentu. Buat apa? Setidaknya ketika Musda 2027 digelar nanti, syukur-syukur Wagub yang terpilih sebagai ketua, menyebut nama kita untuk menjadi formatur. Asik gak tuh?
Namun kita juga belum tahu, apakah usai Pilgub ini Kak Audi juga akan mundur sebagai Ka Kwarda 03 Sumbar. Seiring habisnya masa jabatan sebagai Wagub. Namun, menurut saya tidak perlu mundur. Habiskan saja masa jabatan hingga 2027.
Jika perlu, maju lagi untuk periode kedua hingga 2032 meski tak menjabat Wagub lagi. Kenapa? Karena supaya nama Uda Wagub tidak hilang ditelan masa ketika masih memilki sangkut paut dengan Sumbar, salah satunya sebagai Ketua Kwartir Daerah.
Hingga genderang perang Pilgub tahun 2029 kembali ditabuh, dan kak Wagub kembali turun gunung dan maju sebagai Calon Gubernur.
Menyala Kak Wagub!
(rdr)