“UAS mengadakan tabligh akbar, ditolak karena akan dukung mendukung. UAS mengganggu perpolitikan di daerah Sumatera Barat. Ternyata ulama yang lain datang aman-aman saja malahan difasilitasi. Kami bersama UAS dan MUI.”
Oleh : Gusnik Adi Putra -Team UAS
Kalimat-kalimat tersebut heboh beberapa hari yang lalu sehingga banyak pihak yang menyayangkan UAS, tim UAS, sahabat UAS karena aktif di media sosial hanya dalam menjelaskan kronologi yang terjadi. Malahan sekedar pernah ajak makan siang saja, disebut-sebut.
Banyak fitnah yang dilontarkan sana-sini. Buktinya yang secara jelas adalah hanya satu daerah saja yang dapat video dukungan dan hanya satu daerah saja foto UAS dan paslon yang terpajang. Disini cerita ini kita tutup dahulu.
Banyak orang yang bersimpati, banyak tokoh yang siap membela UAS, banyak yang siap untuk meramaikan untuk demo, malahan siap untuk memfasilitasi dan memsupport.
Semuanya dilarang oleh UAS dan team. Demo tidak ada, tokoh-tokoh agama dan adat mau datang, tidak usahlah, kata UAS, karena jauh dan waktu juga yang tak ada. Tetap,i UAS selalu dianggap salah dan penggiringan opini jelas dilakukan.
Ternyata ini semua hanyalah kepentingan sesaat. Pertama, kepentingan politik karena masing-masing mempunyai jagoan yang harus dimenangkan
Kedua, kepentingan dakwah, biar mereka yang dianggap lebih didengar masyarakat walaupun LGBT merajalela, konser dimana-mana, judi online sudah memasuki semua kalangan.
Ketiga, kepentingan partai supaya dengan tidak ikutnya UAS dukung mendukung biar semua paslon mereka aman-aman saja dan tidak tergerus suaranya.
Pokoknya UAS Selalu Salah
Apalagi ketika beredar foto UAS dengan salah satu calon gubernur (tidak foto paslon) yang captionnya jelas ditulis UAS.
Yang setiap tamu yang datang UAS selalu memposting di media sosialnya, yang hanya video sarapan bareng, video minta nasehat. Akhirnya membuat heboh jagad maya dan dunia persilatan perpolitikan kembali.
Kenapa tamu itu diterima? Surveinya rendah? Apa tidak malu UAS? Nanti tambah turun kepercayaan umat terhadap UAS karena mendukung calon ini?
Ceritanya entah kemana, mirip dengan cerita penolakan di Payakumbuh, kegiatan tabligh akbar dituduh kampanye, video sarapan pagi dituduh kesana dan kesini. UAS salah lagi
Team apalagi, dianggap terlalu paham politik, tidak ada bertanya-tanya ke tokoh? Entahlah. Baa lah. Tasarahlah. Jan dek berita medsos salah se urang, awak se nan batua.
Ketika kita coba merenung sedikit saja, liat dari sisi lain sedikit saja, jawabannya gampang ditemukan. Ini semua hanya pilihan politik praktis saja.
Sehingga analisanya kemana-mana, tak sesuai judul dan ingat ini hanya dalam rangka “UAS mencari akar masalah”.
Karena apapun yang akan dijelaskan tak akan sampai juga dan rasanya tak ada yang perlu dijelaskan, karena semuanya jelas tinggal sudut pandang dan otak yang bersih aja melihatnya. (**)
Komentar