Budaya orang Piaman dimusim durian itu memang unik dan bersosial tinggi. Andaikan ada buah durian, buah ambacang, buah karambie dan buah lainnya, jika jatuh karena takdir Allah SWT maka orang/warga yang lewat boleh mengambil disaat pemiliknya tak ada.
Oleh Labai Korok: Pemerhati Sosial
Budaya sosial seperti itu sudah turun temurun semenjak Syek Burhanuddin terjadi sampai hari ini. Penulis melihat nilai toleran sampai keadaan yaitu jika buah itu jatuh dari pohon, orang lewat mengambilnya, lalu diluar areal batang dilihat oleh pemilih pohon buah itu, tahu pemiliknya maka tak akan pernah dimintak lagi buahnya, atau takan pernah dimarahi orang yang mendapat buah tersebut.
Begitu tolerannya budaya orang Piaman tentang buah jatuh bisa diambil tersebut, maka ada kebiasaan urang piaman secara turun temurun terjadi, juga ada budayanya “sikakaa duyaan”.
Sikakaa duyaan adalah individu atau kelompok orang mencari/mengambil durian tengah malam, pada batang pohon yang tidak ditunggui/huni oleh pemiliknya.
Sikakaa duyaan ini akan mendatangi semua batang durian yang berbuah, andaikan dilokasi bangka (sekitar batang) itu ada buah durian lalu diambil dan dikumpulkan.
Pengalaman orang yang melakukan sikakaa duyan tersebut, akan mendapatkan buah sangat banyak karena mereka akan mendatangi semua pohon durian yang ada dalam korong, nagari, daerahnya.