Selain delapan armada jenis L300, DLH Bukittinggi saat ini memiliki 17 armada jenis truk Colt Diesel dan 2 dump truk Fuso ditambah 40 becak motor yang selalu beroperasi setiap hari. “Itu semua jumlah armada yang beroperasi setiap hari, ada juga beberapa aset lain yang telah rusak dan terparkir di kantor, seluruhnya telah diberi nomor urut agar lebih mudah dikenali warga,” jelasnya.
Menurutnya dengan penomoran kendaraan operasional tersebut bisa memudahkan warga memberikan laporan ke petugas. “Seringkali ada laporan masuk, misalnya ada armada yang tidak membawa tumpukan sampah hingga bersih, kini dengan penomoran itu, warga bisa melaporkan armada dengan tepat sasaran,” kata Aldiasnur.
Kepala DLH yang sebelumnya bertugas sebagai Kasatpol-PP itu telah mengumpulkan seluruh petugas oranye dan para sopir angkutan sampah yang seluruhnya diminta bersinergi untuk mengoptimalkan pelayanan dalam mengatasi persoalan kebersihan di Kota Jam Gadang. “Kami sudah berkomitmen tidak akan membuat sistem macam-macam, yang sudah baik selama ini dari kepemimpinan kepala dinas sebelumnya akan dipertahankan, jika ada yang kurang akan ditingkatkan,” tambahnya. (ant)