JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Pembangkit gempa dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada Selasa pukul 05.48 WIB di barat Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat, berada di zona megathrust Segmen Mentawai-Pagai, yang merupakan zona sumber gempa potensial menurut pejabat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Segmen sumber gempa Mentawai-Pagai yang menjadi pembangkit gempa pagi ini merupakan zona sumber gempa potensial yang mampu membangkitkan gempa dengan magnitudo tertarget 8,9,” kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Menurut dia, gempa itu pusatnya berada di laut pada kedalaman 21 km di koordinat 3,23 derajat Lintang Selatan dan 100,11 derajat Bujur Timur, sekira 25 km arah barat Pulau Pagai Selatan.
Gempa tersebut, ia melanjutkan, merupakan jenis gempa dangkal yang terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona megathrust Segmen Mentawai-Pagai.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Pagai Selatan ini memiliki mekanisme pergerakan naik yang menjadi ciri khas gempa yang bersumber di zona megathrust,” katanya.
Guncangan gempa itu dirasakan pada skala intensitas IV-V MMI di Pulau Pagai Selatan dan membuat warga berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Di Mukomuko, Provinsi Bengkulu, gempa dirasakan pada skala intensitas III-IV MMI, dirasakan oleh warga yang berada di dalam maupun di luar rumah.
Sedangkan di Padang dan Pariaman gempa dirasakan pada skala II-III MMI dan di Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup gempa dirasakan pada skala II MMI. Pada skala II MMI getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang dan pada skala III MMI getaran terasa nyata di dalam rumah seolah ada truk berlalu.
Daryono menjelaskan bahwa peta tingkat guncangan gempa menunjukkan Pulau Pagai Selatan mengalami guncangan pada skala intensitas V MMI.
Komentar