Artinya pemerintah kabupaten telah memiliki antisipasi kekhawatiran terjadinya paceklik turunnya produksi akibat dampak elnino yang diperkirakan selama empat bulan (Mei-Agustus).
Apalagi sebagian besar sawah masyarakat yang tersebar di seluruh kecamatan telah memasuki musim tanam dan diperkirakan bakal panen pada periode November dan Desember.
“Dengan demikian tidak ada kekhawatiran hingga akhir tahun. Namun begitu, tentu kita harus tetap waspada,” terang mantan Kepala Bagian Kesra itu.
Karena itu dirinya meminta agar masyarakat tetap menjaga pola konsumsi dan jangan terpengaruh dengan isu kelangkaan bahan pokok yang pada akhirnya memicu belanja berlebihan.
Pola belanja yang berlebihan dikhawatirkan bakal memicu kenaikan harga yang lebih tinggi lagi, karena permintaan yang besar. Anomali harga yang terjadi saat ini hanya bersifat sementara.
Kemudian mengimbau masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan yang ada untuk menanam kelompok bumbu-bumbuan seperti cabai, sehingga tidak terpengaruh dengan pasokan dari sentra produksi.
“Ya, karena memang untuk cabai kita bukan daerah sentra produksi. Sedangkan untuk beras itu hanya karena musim panen raya yang telah lewat selama dua bulan,” tuturnya.
Secara terpisah Ketua Kelompok Tani Batang Tumbulun Buskamil mengakui saat ini sebagian besar area persawahan kini tengah memasuki musim tanam dan bakal panen pada akhir tahun.
Dengan demikian pergerakan harga dapat terkendali kembali. Meski begitu pemerintah kabupaten dapat memperbaiki infrastruktur pertanian agar luas tanam bertambah dan memacu produktivitas lahan.
Sebagian besar irigasi kini tidak berfungsi berfungsi dengan baik akibat bencana alam minimnya anggaran. Sebab ketersediaan irigasi yang memadai merupakan penentu utama produktivitas.
Penyediaan dan pembenahan irigasi mesti dilakukan dengan masif, bukan sporadik di beberapa titik saja, sehingga daya ungkit ungkit pertanian sebagai tulang punggung perekonomian daerah berfungsi optimal.
“Jika produksi baik, tentu petani sejahtera dan angka kemiskinan otomatis akan turun. Bicara penurunan kemiskinan adalah soal kesejahteraan petani,” jelasnya. (rdr/ant)



















