PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terus menguatkan upaya mitigasi bencana pada sektor pendidikan demi meminimalisir dampak serta risiko saat bencana terjadi.
“Pemerintah Kota Padang menaruh perhatian besar terhadap mitigasi bencana pada satuan pendidikan ini, sebagai ikhtiar menyelamatkan nyawa,” kata Andree Algamar usai membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di Padang, Senin.
Andree mengatakan bahwa penyelenggaraan satuan pendidikan aman bencana sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para peserta didik, staf pendidikan, dan masyarakat sekolah.
Ia mengutip Data Pokok Pendidikan milik Kemendikbud RI 2024 yang menyatakan bahwa 1.124 Satuan Pendidikan di Kota Padang berada pada zona yang terancam oleh bencana gempa bumi.
Dari 1.124 Satuan Pendidikan tersebut, katanya lagi, terdapat 187.982 orang atau siswa yang didominasi oleh angka murid Sekolah Dasar.
Anak-anak sekolah dasar pada usia 7-12 tahun dan anak-anak usia dini (0-6 tahun) dinilai belum memiliki respon yang baik terhadap bencana jika dibanding dengan siswa remaja pada usia 13-18 tahun.
“Oleh karenanya penting untuk menyiapkan dan menjadikan sekolah aman dan nyaman, memiliki rencana, prosedur, kegiatan belajar yang menyisipkan edukasi kebencanaan yang berkesinambungan,” katanya.
Andree mengatakan pada saat ini Padang memiliki regulasi berupa Surat Keputusan (SK) Wali Kota Padang Nomor 457 Tahun 2023 tentang Sekretariat Bersama SPAB yang dikoordinir oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurutnya, setelah Bimtek SPAB digelar maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau BPBD bisa menginisiasi Perwakot Padang tentang Penyelenggaraan SPAB agar penerapannya lebih terarah.
“Dalam Bimtek ini peserta yang terdiri dari dinas pendidikan, Kantor Kemenag, dan pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama menerima materi tentang mitigasi bencana,” katanya.
Setelah Bimtek, katanya, diharapkan seluruh peserta Bimtek menyosialisasikannya ke satuan pendidikan masing-masing.
Termasuk dengan menyisipkan materi mitigasi bencana pada mata pelajaran inti sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, pramuka, dan kegiatan lain sebagai sarana edukasi.
Untuk diketahui Kota Padang dipetakan memiliki berbagai jenis bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gempa bumi dan tsunami. (rdr/ant)