PADANG, RADARSUMBAR.COM – Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Pertahanan (Unhan) mengembangkan riset tanaman gandum dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.
“Riset pengembangan gandum memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan di daerah tropis, terutama dataran menengah dan dataran tinggi,” kata Rektor Unand, H Efa Yonnedi, Kamis (1/8/2024) siang.
Efa mengatakan, setelah penandatangan kerja sama kedua belah pihak, maka akan banyak peluang serta potensi yang bisa dikolaborasikan bersama. Apalagi hal tersebut sejalan dengan dengan motto Unand yakni ‘Untuk Kedjajaan Bangsa’.
Pihaknya telah mengembangkan gandum di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) sejak tahun 2011.
Bahkan salah satu dosen Unand telah meneliti tentang tanaman gandum. Saat ini tidak banyak dosen di Indonesia yang meneliti gandum.
Dosen Unand tersebut dinilai telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan serta peningkatan kualitas varietas gandum, serta penerapan teknologi terbaru dalam budi daya.
Meskipun gandum bukan tanaman asli Indonesia, kata dia, namun saat ini produk turunan gandum seperti tepung terigu sudah menjadi sumber karbohidrat kedua setelah padi.
“Artinya, tanaman dengan nama latin Triticum Aestivum itu cukup berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unhan, Mayor Jenderal Susilo Adi Purwantoro mengatakan, kerja sama penelitian dan pengembangan tanaman gandum untuk daerah tropis merupakan instruksi langsung Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Selain Unand, Unhan juga menjalin kerja sama dengan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).
Bibit gandum yang akan dikembangkan Unand berasal dari Slovakia, sementara bibit UKSW berasal dari Meksiko. (rdr/ant)
Komentar